Citra Satelit, Senjata Investigasi

Pengiriman banyak warga Muslim China untuk menjalani program reedukasi di kamp Xinjiang dilaporkan oleh beberapa media sejak 2017. Liputan tersebut banyak bersumber dari wawancara dengan orang-orang yang pernah menjalani program tersebut. Ketika tekanan internasional semakin menguat, pemerintah China mulai menghapus dokumen yang terkait dengan program tersebut dan berbagai jejak digital seperti unggahan media sosial. Di negara yang dijaga ketat seperti China, liputan semacam itu mudah saja dilibas. Namun, tidak demikian halnya dengan citra satelit.

BBC dan ABC merilis liputan investigasi yang menyebutkan lokasi persis kamp tersebut pada akhir Oktober 2018. Citra satelit yang memberi gambaran detail disertakan dalam publikasi. Tim investigasi bekerja sama dengan aktivis hak sipil dan analis citra satelit untuk memberi tahu dunia soal horor di Xinjiang.

Dalam liputan yang digarap BBC, GMV — perusahaan yang bergerak dalam observasi data bumi — dilibatkan untuk menelisik daftar berisi 101 lokasi di Xinjiang yang dicurigai sebagai kamp penahanan. Mereka menghitung pertumbuhan lokasi baru dan perluasan lokasi yang sudah ada. Identifikasi dan perbandingan fitur umum pada kamp seperti menara pengawas dan pagar keamanan, juga dilakukan. GMV memasukkan 44 lokasi yang ada di daftar dalam kategori sangat mungkin merupakan sebuah penjara.

BBC memilih salah satu temuan GMV, yang menyebutkan perluasan fasilitas gedung di Dabancheng. Mereka kemudian mengonsultasikannya ke sebuah perusahaan di Australia yang berpengalaman dalam disain penjara. Dengan menggunakan pengukuran citra satelit, fasilitas tersebut diperkirakan bisa menampung setidaknya 11.000 orang. Jumlah tersebut bahkan bisa disandingkan dengan beberapa penjara terbesar di dunia. Itu baru satu dari 44 lokasi yang sangat mungkin merupakan penjara.

Pada akhir 2018, Australian Strategic Policy Institute (ASPI), lembaga think-tank yang berbasis di Canberra, Australia melakukan hal serupa. Dalam Xinjiang Data Project, lembaga tersebut menggunakan citra satelit sebagai bukti pembangunan fasilitas detensi sepanjang 2019 — 2010. Peneliti mengidentifikasi dan memetakan 380 lokasi di Xinjiang yang baru dibangun atau diperluas sejak 2017. Sebanyak 61 di antaranya dibangun pada periode Juli 2019 hingga Juli 2020.

ASPI juga melakukan pemodelan tiga dimensi beberapa detensi dengan tingkat keamanan yang berbeda — dari level 1 yang terendah hingga level 4 yang tertinggi — berdasarkan fasilitas yang ada di lokasi tersebut.

Xinjiang Data Project menyajikan citra satelit sebagai bukti adanya fasilitas penahanan yang baru dibangun antara 2019 dan 2020.

 

Membuat Berita Utama

Citra satelit kerap menjadi berita utama seiring dengan penggunaannya oleh jurnalis yang semakin lazim. Kegunaannya beragam, mulai dari mencari fakta hingga mengukur dampak perubahan iklim dan konflik bersenjata.

Gambar yang diambil pada 14 September 2019, segera setelah pesawat tanpa awak menyerang beberapa fasilitas minyak di Arab Saudi. Sumber: tangkapan layar.

Salah satu contohnya dilakukan The New York Times. Media ini menjadikan citra satelit mengenai serangan pesawat tanpa awak di beberapa fasilitas perminyakan di Arab Saudi dari Planet pada 14 September 2019 sebagai foto di halaman depan.

Tak sekadar memberi efek visual menarik, citra satelit juga digunakan untuk memberi wawasan mendalam. Dalam kasus penyerangan fasilitas perminyakan Arab Saudi, The New York Times menggambarkan detil kerusakan dengan menggunakan citra satelit. Sederhananya, teknologi ini bisa memberi wawasan pada hampir semua hal di dunia, terutama yang tak bisa dilihat mata manusia.

 

Memantau Bencana

California, Oregon, dan negara bagian Washington di Amerika Serikat mengalami periode bersejarah terkait kebakaran hutan. Tahun ini, puluhan orang tewas, ribuan bangunan hancur, dan polusi udara ekstrim terjadi akibat bencana tersebut. Jutaan orang terancam kesehatannya dan kerusakan spesies serta ekosistem menyeruak. Beberapa dampak buruk tersebut ditampilkan dalam citra satelit tertanggal 9 September 2019.

Tampilan jarak dekat dari lingkungan di Phoenix, Oregon, menunjukkan luasnya kerusakan akibat kebakaran hutan. Courtesy: Maxar Technologies

Contoh lain penggunaan citra satelit untuk memantau bencana terjadi saat August Complex Fire di California berlangsung. Kebakaran lahan yang bermula pada 17 Agustus 2020 tersebut masih menyisakan kobaran api hingga beberapa bulan setelahnya. Dengan menggunakan Multi-angle Imaging Spectroradiometer yang terdapat pada satelit Terra NASA milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, tim peneliti menganalisa karakteristik kebakaran tersebut. Data mengenai jumlah, ukuran, dan kecerahan partikel di dalam gumpalan asap dikumpulkan dengan menggunakan sembilan kamera bersudut pengambilan berbeda yang dimiliki Terra NASA.

 

Mendeteksi Perubahan

Dalam tiga dekade terakhir, beberapa danau terbesar di Irak mengalami fluktuasi permukaan air akibat kekeringan, pengelolaan bendungan, dan kerusuhan serta perang saudara yang berkepanjangan. Dua danau khususnya — Milh dan Habbaniyah — mengalami penurunan permukaan air yang cukup besar. Citra satelit yang diambil oleh NASA Landsat 8 menunjukkan kalau kedua danau tersebut sedang diisi ulang pada Agustus 2020.

Gambar diambil oleh Operational Land Imager (OLI) di Landsat 8. Courtesy: NASA

Gambar berwarna kecoklatan menunjukkan kondisi Danau Milh pada 16 Agustus 2018, sedangkan gambar berwarna hijau adalah kondisi pada 21 Agustus 2020. Warna kecoklatan, kemungkinan besar, disebabkan oleh alga dan bakteri berpigmen merah.

 

Stop Press

Sebuah gunung berapi di pulau tak berpenghuni yang menghubungkan Jepang dengan Rusia meletus pada 22 Juni 2019. Aktivitas vulkanik tersebut di luar dugaan lantaran gunung api sudah tidak aktif selama seabad. Para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional yang pertama kali mengetahui letusan tersebut.

Letusan Gunung Raikoke di Asia Timur pada 22 Juni 2019. Gambar diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.

 

Menjangkau yang Tak Terakses

Jurnalis kerap tak bisa turun langsung ke zona bencana. Dalam kondisi tersebut, citra satelit dapat memberikan wawasan tentang kerusakan atau memperingatkan kemungkinan adanya bencana yang lebih buruk. Salah satu contohnya adalah citra satelit yang dipakai untuk menunjukkan ledakan mematikan 4 Agustus 2020 di pelabuhan Beirut tak lama setelah peristiwa itu terjadi. Sekitar 300.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa itu.

Contoh lainnya diberikan Maxar (saat ini berganti nama menjadi DigitalGlobe) yang mengambil gambar kompleks pembangkit nuklir Fukushima, tiga menit setelah ledakan di reaktor ketiga terjadi pada 11 Maret 2011.

Uap keluar dari kompleks reaktor Fukushima, kira-kira tiga menit setelah ledakan pada 11 Maret 2011. Courtesy: DigitalGlobe (Maxar Technologies).

 

Meliput Zona Konflik

Investigasi yang dilakukan The Guardian menemukan bahwa Turki dan Uni Emirat Arab menggunakan menyalurkan barang dan pesawat tempur ke pasukan di Libya. Fakta tersebut didapat dengan menggunakan citra satelit dan data penerbangan. Pengiriman dilakukan Turki dan UEA dengan menggunakan pesawat kargo militer skala besar. Langkah itu mencederai embargo senjata PBB, memicu perang proxy, dan membuat solusi politik menjadi sulit. 

Untuk memperkuat investigasi terhadap isu yang luas, jurnalis bisa fokus pada insiden tertentu untuk pelaporan harian. Dalam kasus konflik India dengan China di perbatasan Himalaya misalnya, Planet menggunakan citra satelit untuk menunjukkan pergerakan massif militer China. Hal tersebut dilakukan kurang dari 24 jam setelah pertemuan pada malam 15 Juni yang menyepakati penurunan eskalasi konflik.

HawkEye 360 ​​menunjukkan pembangunan yang dilakukan militer China di Lembah Galwan, di perbatasan Indo-China. Sumber: HawkEye 360/Planet

 

Kejahatan dan Penyelundupan

Royal United Services Institute (RUSI) — lembaga think-tank di sektor pertahanan dan keamanan asal Inggris — mengekspos jaringan pengiriman ilegal Korea Utara. Dengan menggunakan data satelit, penambangan data sumber terbuka, dan teknik fusi data laporan tersebut mengonfirmasi bahwa kapal tersebut berisi batu bara dan sumber daya lainnya. 

Aktivitas pengiriman berskala besar tersebut tampaknya merupakan langkah yang terkoordinasi dengan China untuk menghindari sanksi PBB atas Korea Utara.

Menariknya, pada Maret 2020, RUSI melaporkan bahwa terdapat sejumlah besar kapal di pelabuhan-pelabuhan utama Korea Utara. Hal tersebut mengindikasikan kalau Pyongyang menarik kembali kapalnya setelah wabah COVID-19 merebak.

Kapal Korea Utara kembali ke pelabuhan pada Maret 2020. Sumber: ESA/RUSI

 

Polusi

Data satelit dari beberapa penyedia citra di berbagai kawasan menunjukkan pengurangan polusi yang signifikan selama periode kuncitara pada Maret-April 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Peta satelit, yang dibuat dengan menggunakan data dari satelit Copernicus Sentinel-5P, menunjukkan konsentrasi nitrogen dioksida rata-rata di India dari 1 Januari hingga 24 Maret 2020 dan 25 Maret (hari pertama kuncitara) hingga 20 April 2020. Gambar tersebut dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sumber: tangkapan layar

 

Manufaktur

Gambar dari Planet, perusahaan penyedia citra satelit, menunjukkan perbedaan kapasitas produksi di pabrik Volkswagen di Tianjin, China. Lahan untuk parkir mobil produksi hanya terisi setengah pada Maret 2020. Padahal, pada Mei tahun sebelumnya lahan tersebut terisi penuh. Pandemi berdampak pada penurunan industri manufaktur di seluruh dunia. Jurnalis dapat melakukan perbandingan visual dari citra yang diambil selama periode waktu yang berbeda untuk mengetahui dampak pandemi terhadap penurunan produksi.

Di pabrik Volkswagen di Tianjin, China ini, mobil-mobil hasil produksi memenuhi ruang di sebelah kiri pada 1 Mei 2019. Sementara itu, lahan yang sama hanya setengah penuh pada 3 Maret 2020. Sumber: Planet/PwC

 

Lalu lintas Udara

Penerbangan adalah salah satu sektor industri yang paling terdampak karena pembatasan mobilitas dan kuncitara. Kondisi lalu lintas laut tak jauh berbeda. Data satelit menunjukkan pelabuhan dan bandara tersibuk di dunia tampak seperti kota hantu di masa kuncitara. Sementara itu, seretnya aktivitas perdagangan berdampak pada sepinya lalu-lintas di laut karena lebih dari 80% volume perdagangan global diangkut melalui laut.

Lebih jauh, data satelit juga bisa memberi gambaran mengenai dampak sepinya lalu-lintas laut terhadap ekonomi global. Dalam analisis data satelit oleh MarineTraffic pada bulan April 2020, terlihat betapa banyak kapal tanker (titik merah) yang bersandar di pelabuhan karena turunnya permintaan global. Pada 20 April 2020, pertama kalinya dalam sejarah, harga minyak mentah di pasar berjangka AS ada di posisi negatif.

Tanda merah adalah kapal tanker minyak bermuatan penuh yang bersandar pada bulan April karena kurangnya permintaan global. Courtesy: MarineTraffic

 

Jurnalistik Investigasi

Jurnalis mungkin memiliki beberapa informasi, tetapi memerlukan konfirmasi. Mereka juga mesti memperkuat kaitan antara dua fakta yang masih longgar, serta mencari petunjuk untuk menjawab pertanyaan apa, di mana, dan kapan. Terkait hal tersebut, citra satelit tak hanya berguna sebagai bahan berita lempang, tetapi juga membantu membangun korelasi untuk menarik kesimpulan yang lebih luas. 

Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard mengombinasikan citra satelit dari tempat parkir rumah sakit dan kueri pencarian tentang istilah terkait penyakit di Baidu. Tujuannya untuk mendeteksi kemungkinan bahwa virus corona mungkin telah menyebar di China pada awal Agustus 2019, bukan Desember. Penelitian ini belum mendapat tinjauan sejawat, dan tentu saja Beijing membantah tuduhan tersebut.

Tim Harvard menganalisa citra satelit komersial dan “mengamati peningkatan lalu lintas rumah sakit di Wuhan mulai akhir musim panas dan awal musim gugur 2019,” ujar Dr. John Brownstein, profesor Harvard yang memimpin penelitian tersebut.

Para peneliti Harvard menggunakan citra satelit dari tempat parkir rumah sakit dan pencarian jata di Baidu sebagai bahan riset. Sumber: tangkapan layar

Para peneliti mengumpulkan 111 gambar satelit mengenai Wuhan pada periode 9 Januari 2018 hingga 30 April 2020. Mereka menemukan bahwa ada tren peningkatan volume kendaraan di tempat parkir.

Terdapat hari-hari tertentu — terutama di musim gugur dan musim dingin 2019 — ketika volume kendaraan lebih tinggi dibandingkan hari-hari lainnya. Namun, antara September hingga Oktober 2019, lima dari enam rumah sakit volume kendaraan meningkat drastis. Di sisi lain, terjadi peningkatan pencarian kata “diare” dan “batuk” di mesin pencari Baidu. Kedua istilah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan, tiga minggu sebelum lonjakan kasus COVID-19 terjadi pada awal 2020.

“Kami tidak dapat memastikan apakah peningkatan volume (kendaraan dan pencarian kata) secara langsung terkait dengan virus baru. Namun, bukti kami mendukung penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan bahwa kemunculan (Covid-19) terjadi sebelum (virus korona) teridentifikasi di pasar Makanan Laut Haunan,” kata studi tersebut.

Kisah pemenang Hadiah Pulitzer 2016 dari Associated Press mungkin adalah salah satu contoh terbaik penggunaan satelit dalam jurnalistik investigasi. Pengungkapan praktik perdagangan manusia pada tahun 2015 dilakukan dengan kamera DigitalGlobe (sekarang Maxar). Setelah berbulan-bulan berusaha melacak jejak perdagangan budak di dan sekitar Indonesia dan Thailand, AP meminta DigitalGlobe menggunakan satelit WorldView 3 di area yang ditentukan. Satelit berhasil mengambil gambar dua kapal pukat yang memuat makanan laut hasil tangkapan para budak ke kapal kargo komersial. Lebih dari 2.000 orang yang diperbudak dibebaskan selepas publikasi liputan ini.

Citra satelit dari DigitalGlobe menunjukkan dua kapal pukat memuat makanan laut yang ditangkap budak ke kapal kargo komersial. Courtesy: Maxar Technologies.

 

Sumber Gratis Data Satelit

Penggunaan data satelit acap membutuhkan biaya mahal. Namun, ada beberapa sumber citra satelit yang bisa digunakan secara gratis.

  • Citra Landsat NASA tersedia secara gratis di situs web USGS.
  • European Space Agency’s Copernicus Data and Information Services tersedia melalui DIAS atau Pusat Data Konvensional. Layanan ini merupakan penyedia data ruang angkasa terbesar di dunia yang bisa dipakai secara gratis dengan akses terbuka.
  • Google Earth memberikan citra satelit yang baik. Namun, tidak semuanya lokasi memiliki resolusi yang bagus dan sesekali mengalami kesalahan.
  • Penyedia citra satelit komersial seperti Maxar, Planet, Airbus, dll., memberikan beberapa data secara gratis, terutama pada saat bencana atau untuk tujuan kemanusiaan.

Banyak jurnalis yang masih menganggap citra satelit hanya bisa digunakan untuk visualisasi yang merupakan tahap terakhir saat menyajikan sebuah liputan. Padahal hal ini bisa menjadi data primer. Namun, ingatlah kalau citra satelit hanyalah salah satu bentuk data dan bukan cerita itu sendiri. Setiap gambar perlu didukung dengan metode liputan tradisional dan penelitian ekstensif. Melaporkan bencana atau mendeteksi perubahan dengan citra satelit adalah hal sederhana yang bisa dilakukan jurnalis. Sementara itu, liputan investigasi mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan tidak semua investigasi membuahkan hasil.

 

Tulisan lainnya


Cerita ini pertama kali dipublikasikan di GW Prime, media geospasial berbasis langganan. Dipublikasikan ulang oleh GIJN setelah mendapatkan izin.

Anusuya Datta adalah penulis, editor, dan komentator yang fokus pada kaitan antara inovasi teknologi dengan pengaplikasiannya. Ia tinggal di Kanada dan saat ini menjabat sebagai Editor-at-large di Geospatial Media and Communications.

Berlangganan Kabar Terbaru dari Kami

GRATIS, cukup daftarkan emailmu disini.