Cek Pesawat Terbang Dengan Icarus Flight

Reporter investigasi telah menggunakan berbagai perangkat untuk melakukan cek pesawat terbang. Tujuan mereka beragam. Mulai dari kepentingan pengusaha yang terkait dengan Vladimir Putin, penggunaan jet pribadi untuk mendeportasi migran di Prancis, hingga mengekspos penerbangan yang membawa emas dari penambangan ilegal di hutan hujan Amazon.

Icarus Flight, perangkat milik Center for Advanced Defense Studies (C4ADS) mempermudah reporter untuk melakukan cek pesawat terbang. Dalam salah satu panel di Global Invetsigative Journalism Conference ke-12 (#GIJC21), pengembang perangkat lunak C4ADS Jake Glass dan Eva Kahan, analis keuangan CAADS memberikan tutorial penggunaan perangkat tersebut.

 

Identifikasi Pesawat

Cara termudah untuk melakukan cek pesawat terbang, menurut Glass, adalah mengidentifikasi nomor ekor atau nomor registrasinya. Nomor ini biasanya dicat di ekor dan/atau di badan pesawat. Seringkali, nomor ekor adalah petunjuk pertama tentang asal-usul atau aktivitas pesawat. Reporter acap kali menemukan nomor ekor melalui gambar yang muncul di Internet atau media sosial.

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan sebanyak mungkin data tambahan untuk mengidentifikasi pesawat. Pencarian nomor ekor dengan mesin pencari mungkin memberikan petunjuk mengenai nomor registrasi dan jenis pesawat. Pencarian yang sama juga bisa menunjukkan nomor serial unik atau MSN (nomor seri pabrikan).

Berbagai data tambahan tersebut, selanjutnya bisa dipakai untuk melakukan penelusuran lebih lanjut di situs web yang dikelola para pegiat atau penggemar aviasi. Salah satu contohnya adalah RussianPlanes.net.

Untuk mempermudah reporter, Glass membagi berbagai penanda pesawat. Beberapa di antaranya bersifat sementara karena dapat diubah dengan mudah untuk mempersulit identifikasi:

 

Penanda Deskripsi Contoh
Kode Hex Mode-S, kode transponder, atau kode ICAO Enam digit kode alfanumerik unik yang menunjukkan transponder pesawat. Penanda ini biasanya dikaitkan oleh pemerintah sebuah negara ke nomor registrasi tertentu. Namun, kode ini akan berubah jika sebuah pesawat didaftarkan ulang di negara lain. AC1DD atau ac1dd
Nomer serial atau MSN Dibuat oleh produsen  pesawat dan sering dicap ke pelat di badan pesawat. Umumnya, penanda ini tidak berubah selama masa pakai pesawat. 0053465956
Nomer registrasi Kode alfanumerik yang meliputi: awalan yang menunjukkan negara pendaftaran dan akhiran yang menunjukkan pesawat tertentu. Namun, angka-angka ini tidak permanen, dan dapat dengan mudah diubah jika pemiliknya mendaftarkan ulang pesawat di negara lain. N12345 (N = AS); EI-DCK (EI = Irlandia)
Tanda panggilan Pengidentifikasi alfanumerik yang digunakan oleh pesawat selama penerbangan. Penanda ini dapat menunjukkan operator dan nomor penerbangan. Untuk pesawat komersial, menjadi penunjuk maskapai yang memiliki atau mengoperasikan pesawat tersebut. UAL22 (United Airlines, Flight 22) or RYR96AT

 

Kepemilikan Pesawat

Dengan menggunakan berbagai penanda pesawat dan beberapa basis data, reporter dapat mengidentifikasi pemilik berdasarkan negara tempat pesawat tersebut didaftarkan. Menurut Konvensi Chicago, semua pesawat harus didaftarkan. Namun, mereka tidak harus melakukannya di negara tempat tinggal pemilik. Ada banyak cara yang bisa dilakukan pemilik pesawat untuk menyembunyikan identitas mereka.

Salah satu cara yang sering dipakai untuk menjaga kerahasiaan kepemilikan pesawat terbang adalah mendaftarkannya di yurisdiksi yang menawarkan kerahasiaan seperti Aruba atau Isle of Man. Selain kerahasiaan kepemilikan, langkah tersebut dilakukan untuk menghindari pajak. Biasanya, langkah ini disertai dengan penggunaan perusahaan cangkang, perwalian, atau front-man untuk mendaftarkan pesawat. Dengan kata lain, pemilik terdaftar mungkin bukan orang atau entitas yang benar-benar memiliki pesawat (dikenal sebagai “pemilik manfaat”).

“Jika mencoba menyembunyikan identitas, saya pasti akan mempertimbangkan untuk membayar uang ekstra untuk melakukan pendaftaran rahasia” seperti yang ada di Aruba, kata Jake Glass.

Registri swasta biasanya merupakan sumber informasi yang lebih baik daripada basis data penerbangan nasional yang gratis. Namun untuk mendapatkan hal tersebut, biayanya tak murah dan kerap kali tak terjangkau oleh reporter independen. Beberapa registri tersebut di antaranya AeroTransport Data Bank dan CH Aviation. Biaya untuk mengakses salah satu basis data tersebut berkisar di angka US$1.000-$2.000 per tahun.

Reporter juga bisa menggunakan beberapa basis data berikut ini untuk melakukan cek pesawat terbang militer atau pesawat pribadi yang digunakan oleh para pemimpin dunia:

 

Pelacak Penerbangan

Saat ini, menurut Glass, kebanyakan pesawat modern diidentifikasi dengan transponder yang merupakan bagian dari jaringan berbasis GPS atau satelit. Amerika Serikat, India, Afrika Selatan, Indonesia, dan seluruh negara di kawasan Eropa mengamanatkan agar pesawat memiliki teknologi Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B). Dengan teknologi tersebut, posisi pasti pesawat dapat diketahui.

Sistem pelacakan penerbangan modern mengandalkan navigasi satelit dan penerima darat ADS-B. Gambar: Tangkapan layar

Satu tip kunci bagi reporter yang ingin mengumpulkan data tentang lalu lintas penerbangan di wilayah mereka: setiap orang bisa menggunakan penerima sinyal ADS-B untuk melakukan triangulasi data dari satelit dan transponder pesawat.

Penerima sinyal ini cukup sederhana dan hanya memerlukan 10 hingga 20 menit untuk mengaturnya. C4ADS bahkan akan memasok secara gratis peralatan ADS-B kepada orang-orang yang secara sukarela mendirikan stasiun penerima sinyal. Langkah ini dilakukan untuk memperluas jangkauan Icarus Flights.

 

Perkenalkan, Icarus Flights!

“Saat mencoba mencari informasi mengenai sebuah pesawat, salah satu informasi yang mungkin ingin kamu ketahui adalah ke mana pesawat itu pergi,” kata analis C4ADS, Kahan. “Dalam kondisi tersebut, Icarus bisa membantumu.”

Icarus Flights memungkinkan penyelidik dan reporter melakukan cek pesawat terbang.
Icarus Flights memungkinkan penyelidik dan reporter melacak penerbangan, melihat data asal dan tujuan, serta informasi pendaftaran pesawat terbang. Gambar: Tangkapan layar

Icarus Flights adalah perangkat yang dirancang khusus untuk penyelidik dan reporter agar mereka bisa mengatasi hambatan yang muncul ketika menggunakan database komersial. Platform ini mengumpulkan informasi dari berbagai database dan menyediakan pelacakan real-time, data yang tidak disaring, histori pencarian, serta berbagai fitur analitis lainnya. Namun, jangkauan Icarus bergantung pada seberapa banyak cakupan yang diberikan oleh penerima ADS.

Fitur hasil pencarian yang tak disaring, terutama berguna karena basis data yang disediakan platform komersial biasanya menghapus data identitas pesawat atas permintaan pemilik. Padahal informasi tersebut sangat berguna bagi penyelidik dan reporter. Icarus Flights dirancang untuk menyiasati hal tersebut dan meningkatkan transparansi mengenai pesawat di seluruh dunia.

Icarus juga menyediakan pencarian berbasis lokasi, untuk pengguna yang ingin mempelajari atau mendokumentasikan pesawat yang terbang di suatu wilayah tertentu. Ketika dikombinasikan dengan fungsi pencarian historisnya, platform ini menjadi senjata ampuh untuk memantau aktivitas terlarang di sebuah wilayah geografis atau selama periode waktu tertentu.

Satu hal yang perlu diperhatikan: Icarus Flights bukanlah perangkat cek pesawat terbang yang sepenuhnya bersifat sumber terbuka. Oleh sebab itu, mereka yang tertarik untuk menggunakannya harus menghubungi C4ADS untuk mendapatkan akses ke layanan gratisnya. (Penulis: Santiago Villa/ Penyadur: Kholikul Alim)

 

Artikel Terkait:


Tulisan ini merupakan saduran dari Icarus Flights: The Powerful New Flight Tracking Tool yang dipublikasikan Global Investigative Journalism Network (GIJN). Alih bahasa ini disponsori oleh dana hibah dari Google News Initiative. Untuk menerbitkan ulang tulisan ini, Anda bisa menghubungi [email protected].

Cara Menggalang Dana untuk Jurnalisme Investigasi

Mencari pendanaan bagi organisasi jurnalisme bisa jadi tanggung jawab yang meresahkan, terutama jika organisasi tersebut tidak memiliki orang yang berpengalaman dalam penggalangan dana. Bagaimana cara mengatasinya?

Berlangganan Kabar Terbaru dari Kami

GRATIS, cukup daftarkan emailmu disini.