Ekspresi Nyentrik Partai di Tiktok Minim Visi Misi
Dua tahun sebelum pemilihan 2024, sedikitnya ada 75 partai politik yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Sementara partai yang sudah melengkapi
Dua tahun sebelum pemilihan 2024, sedikitnya ada 75 partai politik yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Sementara partai yang sudah melengkapi
Political parties are active on various social media, such as TikTok, which is currently popular with young people. The eighteen-second video, for example, shows five
Partai politik aktif di media sosial, seperti Tiktok, yang sedang populer di kalangan anak muda. Video berdurasi delapan belas detik, misalnya, menampilkan lima perempuan dengan
Banners bearing sentences of hatred against an ethnic group spread across the corners of Paloh City, Johor state, Malaysia, in February 2022. The banners were
Spanduk bertuliskan kalimat kebencian terhadap salah satu etnis terbentang di sudut-sudut Kota Paloh, negara bagian Johor, Malaysia pada Februari 2022 lalu. Spanduk itu kian mencuri
Political parties are starting to innovate and formulate strategies to face the 2024 General Election. Various ways are carried out, ranging from attracting sympathy through
The Central Executive Board (DPP) of the National Mandate Party (PAN) has jumped on the bandwagon of using social media to attract novice voters. Through
Partai politik mulai berinovasi dan menyusun strategi untuk menghadapi Pemilu 2024. Berbagai cara dilakukan, mulai dari menarik simpati melalui isu populis, gelaran festival sampai aktif
Politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN), Slamet Riyadi tampak menggebu-gebu mengajak anak muda untuk memilih dan masuk dalam barisan partai berlambang matahari putih. Video ajakan
General Elections organizations have not implemented the rule of 30 percent representation of women as its commissioners. During the last three periods of management, the