Jakarta, JARING.id – Ketika persoalan gizi buruk yang melanda suku Asmat di Papua semakin serius pada awal tahun ini, beberapa partai politik menunjukkan sikap dan pandangannya lewat akun twitter. Tidak semuanya berkicau memang, hanya beberapa saja.
Partai oposisi menjadikan momen itu untuk mengkritik pemerintah, sementara partai pendukung pemerintah berkicau tentang langkah yang diambil pemerintah untuk menyelesaikan persoalan gizi buruk itu.
“Kasus gizi buruk Asmat bisa diringkas sebagai ketidakhadiran negara secara total di Papua,” akun resmi Partai Gerindra berkicau pada 7 Februari 2018.
4. Kasus gizi buruk Asmat bisa diringkas sebagai ketidakhadiran negara secara total di Papua. Tugas negara itu, kan, tidak hanya memberi uang, tapi musti melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi secara berkala. #Gerindra1Dekade
— Partai Gerindra (@Gerindra) February 7, 2018
Sementara itu, dalam kicauannya pada 5 Februari 2018, Partai Golongan Karya (Golkar) membagikan tautan tentang menteri sosial yang menugaskan tim medis Universitas Hassanudin ke Asmat.
Mensos Tugaskan Tim Medis Unhas ke Asmat Papua Atasi Gizi Buruk https://t.co/ZBBsxCltmM pic.twitter.com/nuQu8docuD
— Partai Golkar (@DPP_Golkar) February 5, 2018
Papua dan Papua Barat tentu punya banyak persoalan lain selain gizi buruk. Kemiskinan, jalur distribusi, perbedaan harga barang kebutuhan yang lebih mahal dari Jawa, pelanggaran hak azasi manusia, dan lain sebagainya. Seberapa sering ia muncul dalam kicauan parpol?
Tim data JARING mengumpulkan sekitar 3.200 tweet terbaru dari tiap-tiap parpol peserta pemilu 2019. Hanya dua partai yang jumlah kicauannya di bawah itu, yakni Partai Berkarya besutannya Tommy Soeharto dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Sementara Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) belum pernah berkicau lewat akun twitter-nya.
Dari total 38.910 kicauan 15 partai peserta pemilu 2019 itu, hanya ada 275 atau kurang dari 1 persen kicauan yang menyebut Papua. Bagaimana jika dibandingkan dengan Jakarta?
Kicauan yang menyebut Jakarta memiliki porsi jauh lebih banyak, hampir empat kali lipat lebih banyak dari Papua atau sekitar 3 persen dari total tweet.
Pilkada dan Kegiatan Partai
Dari sedikit kicauan tentang Papua dan Papua Barat itu, tak banyak yang menyinggung tentang solusi atas masalah atau sekadar menanggapi persoalan yang sedang terjadi. Kicauan-kicauan tentang Papua melulu soal pilkada dan kegiatan partai di Papua.
Tim data JARING membagi 275 kicauan itu berdasarkan empat kategori, yakni kegiatan partai di Papua, opini soal Papua, serba-serbi Pilkada, dan pandangan partai tentang kinerja pemerintah pusat di Papua.
Dari empat kategori itu, serba-serbi Pilkada menjadi yang paling sering muncul. Satu dari tiga kicauan soal Papua adalah tentang pilkada, mulai dari promosi calon gubernur hingga pembukaan pendaftaran calon legislatif.
Kategori kedua yang sering muncul adalah kegiatan partai di Papua. Misal soal Perindo yang membagikan gerobak bagi pedagang bakso di Papua. Satu dari lima tweet yang menyebut Papua termasuk dalam kategori ini.
Tak banyak persoalan yang disoroti parpol dalam kicauannya. Selain soal gizi buruk di Asmat, isu tentang pembentukan provinsi Papua Barat Daya juga dibahas cukup sering oleh Partai Bulan Bintang. Sayangnya tidak ada parpol lain yang berkicau soal isu ini.
4. Untuk dikatahui gagasan pembentukan beberapa provinsi di Papua telah mengemuka sejak masa pemerintahan Presiden BJ Habibie tahun 1999, namun yang baru terbentuk adalah Provinsi Papua Barat.
— Partai Bulan Bintang (@PBB2019) March 12, 2018
PDIP, partai pemenang Pemilu 2014 pun tak banyak menyinggung Papua. Dari 3.200 kicauan, hanya empat kali Papua disebut, itupun sebatas hanya dalam konteks pilkada.