Liputan investigasi ibarat sebuah puzzle atau teka-teki gambar. Puzzle membutuhkan metode untuk menyatukan gambar acak menjadi sebuah gambar besar. Merencanakan liputan investigasi pun menjalani metode yang serupa: bagaimana menyatukan isu dan membuatnya sistematis, pendanaan, teknik dan sumber dalam menghimpun kerja investigasi.
Untuk itu diperlukan sebuah perencanaan, berupa langkah praktis yang tetap fleksibel dan mencakup langkah-langkah mengakses informasi yang mendukung investigasi. Perencanaan memungkinkan kita mengoreksi alur liputan, melihat peluang pendanaan, identifikasi kemungkinan masalah dan mengidentifikasi cara mencapai tujuan utama.
Beberapa pertanyaan kunci bisa diterapkan untuk menjamin fokus liputan bisa dipelihara sepanjang penugasan. Berikut rangkuman yang dimuat dalam buku A Watchdog’s Guide to Investigative Reporting karya Derek Forbes yang diterbitkan Konrad Adenauer Stiftung.
Apa topik dan alasan liputan?
Fokus yang jelas menjamin pembaca memahami tujuan dan hasil investigasi. Pilihlah topik atau wilayah yang bisa ditelusuri lebih dalam dan punya nilai investigasi. Kemudian kembangkan teori atau hipotesis yang akan diujikan terhadap fakta kasus.
Tuliskan hipotesis atau teorimu
Hipotesis ini harusnya menjadi pagar dan pembatas agar terhindar dari perjalanan membuang waktu, uang dan tenaga. Namun ingat, kamu juga harus cukup fleksibel untuk membiarkan gagasan baru atau informasi kontradiksi yang justru bisa membawa ke arah yang lebih segar.
Pertimbangkan nilai-nilai penting
Alasan kuat melakukan investigasi bisa dikumpulkan dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang mendukung cerita investigasi yang baik. Coba tanyakan dirimu beberapa hal berikut; Apakah menyangkut kepentingan publik? Siapa yang diuntungkan dengan cerita ini? Apakah tesis saya mungkin? Apakah topik bagian dari prioritas investigasi? Apa kebenaran tersembunyi yang akan diungkapkan? Apa nilai moral yang dimunculkan cerita? Apakah cerita ini akan menantang orang-orang berkuasa bertanggung jawab kepada publik, pembayar pajak, pemilih atau konsumen? Apakah cerita akan berisi perilaku yang tidak bisa diterima masyarakat? Apakah cerita mengungkap kegagalan sebuah sistem yang tidak disadari publik? Contohnya kebobrokan polisi, korupsi pemerintahan, nepotisme bisnis, penipuan asuransi dan lain-lain. Apakah figur publik atau pembuat keputusan sudah transparan? Pernahkan seseorang berbicara mengenai cerita atau masalah yang sama sebelumnya?
Penelitian apa yang dilakukan untuk mendapat saksi dan bukti pendukung
Merencanakan liputan investigasi bisa dimulai dari hal-hal detail, seperti menyusun puzzle mulai dari sudut, kemudian bergerak ke tengah untuk mendapat gambaran besar.
Kedua, siapa pemeran dalam investigasi dan apa hubungan mereka satu sama lain. Buatlah sebuah diagram atau organogram untuk menggambarkan semua pemeran dan potensi mereka dan bagian mereka di cerita (penjual/pembeli, penerus/pendiri, teman/musuh, pecundang/pemenang). Pertimbangkan pemain utama. Bisa saja hubungan mereka satu sama lainnya membantu kamu menemukan pendekatan bagaimana mendapat informasi yang diperlukan.
Ketiga, infomasi apa yang diperlukan untuk membuktikan tesis. Siapkan pertanyaan penting dan daftar ahli atau sumber berwenang, saksi mata, rekaman. Sumber dapat dibagi menjadi dua, sumber utama seperti orang di lingkaran utama dan sumber kedua yang secara umum tidak berkaitan langsung dengan isu tetapi merefleksikan atau menganalisisnya.
Selalu ingat jangan melakukan klaim sebelum verifikasi. Kekeliruan bukan hanya membawa jurnalis ke meja hukum, juga merusak kredibilitas media.
Metode investigasi apa yang akan digunakan dan apa dampak legal atau etikanya?
Tiga metode dasar pengumpulan infomasi lewat wawancara, observasi dan analisis dokumen. Metode keempat, suvrei, biasanya digunakan dalam investigasi sosial. Dampak dari metode harus dipertimbangkan dalam perencanaan. Contohnya, apakah akan melakukan penyadapan atau penyamaran.
Analisis bukti
Tahap ini menimbang dan membandingkan bukti, pernyataan, data mentah dan statistik. Bisa juga hipotesis kamu direvisi atau muncul ide cerita baru.
Apa hambatan untuk menerbitkan cerita?
Tarik ulur, ancaman, aturan hukum, tidak ada akses untuk dokumen nonpublik seperti laporan rekening seseorang. Jika jalur formal tidak memungkinkan, barangkali perlu jalur informal. Buat daftar solusi yang mungkin.
Membuka rahasia
Bagaimana cerita dikemas dan disajikan kepada pembaca termasuk bagaimana penyajiannya dalam kata-kata, gambar atau suara.
Kunjungi kanal GIJN Indonesia untuk mendapatkan tips, informasi, dan berita teranyar soal jurnalisme investigasi dari berbagai belahan dunia.