Dasar-dasar Pelacakan Pesawat Terbang

Situs web pelacakan penerbangan menampilkan beberapa informasi untuk mengidentifikasi pesawat.  

Pertama, pengidentifikasi yang dikenal sebagai “kode hex” (terkadang disebut S-mode atau ICAO). Rangkaian enam atau tujuh huruf dan angka ini berasal dari 24-bit alamat yang diberikan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) kepada pemerintah. Oleh sebab itu, jurnalis bisa mengetahui negara tempat pesawat terdaftar dengan kode tersebut. 

Nomor hex biasanya tidak akan berubah kecuali pesawat tersebut dijual. Pada prinsipnya, ini adalah pengidentifikasi unik untuk pesawat dan informasi ini diterima oleh antena pelacak.

Kedua, semua pesawat memiliki (atau harus memiliki) tanda fisik atau “nomor ekor.” Letaknya di dekat bagian belakang pesawat dan dicat setinggi 12 inci agar bisa dilihat. Angka-angka ini adalah rangkaian huruf dan angka yang diawali dengan huruf yang menunjukkan negara tempat pesawat terdaftar, (N untuk AS, D untuk Jerman, dll.). Untuk mengetahui negara tempat registrasi pesawat, jurnalis bisa menggunakan daftar prefiks registrasi pesawat Wikipedia. 

Ketiga “tanda panggilan”, yang digunakan oleh pilot untuk menandai penerbangan. Pada penerbangan komersial, tanda ini berupa nomor penerbangan seperti DAL307 untuk penerbangan Delta Airlines 307 dari Honolulu ke Minneapolis.

Kode hex dan nomor registrasi adalah kunci untuk menemukan informasi kepemilikan. Di Prancis, untuk pesawat pribadi, tanda panggil seringkali merupakan penanda registrasi pesawat. Untuk pejabat negara berpangkat tinggi, tanda panggil terkadang berubah. Contohnya adalah CMR001 untuk presiden Kamerun, atau COTAM 001 untuk Perancis.

Mengidentifikasi pemilik

Mengidentifikasi pemilik pesawat mungkin dilakukan, tetapi terkadang sulit. 

Sebagian besar negara tidak memublikasikan “pendaftaran” kepemilikan nasional mereka. Selain itu, banyak pesawat terdaftar di negara-negara yang menjamin anonimitas, seperti Aruba (selengkapnya di bawah). Hal tersebut dimungkinkan karena pendaftaran tidak perlu dilakukan di tempat tinggal pemilik pesawat. 

Sekitar 60 negara mengumumkan beberapa informasi kepemilikan. Beberapa di antaranya bahkan memungkinkan pencarian dan pengunduhan secara daring. Ada juga negara seperti Inggris dan AS yang memberikan informasi ekstensif tentang pemilik pesawat dan bahkan setiap perubahan fisik yang dilakukan pada pesawat. 

Informasi kepemilikan mungkin disamarkan. Dalam banyak kasus, perusahaan cangkang atau perusahaan pengelola pesawat terdaftar sebagai pemilik. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan pemilik sebenarnya. Di Amerika Serikat, pemerintah mengizinkan pemilik asing untuk mentransfer hak milik kepada wali amanat AS.

Beberapa situs pelacakan menyertakan informasi kepemilikan. Meski demikian, sumbernya biasanya tidak dicantumkan dan mungkin pengguna harus membayar biaya untuk mengaksesnya.

Beberapa hal lain yang perlu diingat:

Pemilik pesawat tidak selalu ada di pesawat. Terkadang jet disewa atau  bepergian ke lokasi pemeliharaan. Fakta bahwa pesawat milik Elon Musk lepas landas tidak berarti dia ada di dalamnya. 

Manifes penumpang tidak tersedia untuk umum, jadi sulit untuk mengidentifikasi penumpang. Untuk memastikan siapa yang sedang berada dalam pesawat tersebut, biasanya diperlukan penggalian lebih lanjut dengan menelisik media sosial atau menggunakan teknik jurnalisme tradisional. 

Pengamatan langsung adakalanya dapat membuahkan hasil. Jurnalis juga bisa bekerja sama dengan pegawai bandara. Alternatifnya, informasi bisa didapat dari penumpang yang memamerkan fotonya di pesawat melalui Instagram.

 

Informasi registrasi

Berikut adalah beberapa sumber yang memberikan informasi kepemilikan. Ada yang memberikannya secara gratis dan ada yang mesti berlangganan. 

Berikut ini tautan ke beberapa sumber resmi di negara tertentu:

Beberapa sumber lain:

Penerbangan militer

Situs pencarian umum yang tercantum di atas mencakup penerbangan militer. ADS-B Exchange memiliki filter yang hanya menampilkan pesawat militer.

Namun, ada beberapa situs web lain yang dikhususkan untuk melacak penerbangan militer. Berikut ini beberapa di antaranya:

ADS-B.NL  adalah situs berdasarkan data real-time dari ADS-B Exchange yang berfokus pada pelacakan pesawat militer di seluruh dunia. 

Radarbox  memungkinkan beberapa pencarian gratis. Pengguna bisa membuat widget sendiri untuk dapat melacak penerbangan secara langsung. Untuk melindungi keamanan operasional operasi militer, serta privasi operator jet pribadi tertentu, Radarbox memblokir atau menyensor pelacakan mereka.

Scramble memiliki basis data tentang berbagai pesawat angkatan udara di Eropa, AS, dan Kanada. Ada juga beberapa informasi soal angkatan udara di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Situs ini dikelola oleh Dutch Aviation Society dan memiliki forum aktif. Scramble juga menjadi tuan rumah  The Soviet Transport Database .

Planeflightracker  dikhususkan untuk pesawat militer NATO dan Rusia.

Pencarian Nomor Seri Pesawat  memungkinkan pencarian pesawat militer AS. Situs ini dikelola oleh pakar  Joe Baugher , “penggila nomor seri pesawat”. Situs webnya juga memiliki daftar  Situs Penerbangan yang luar biasa .

Foto

Dua situs web dengan arsip besar foto pesawat adalah:

Pengamat pesawat amatir sering mengambil foto dan video dan menyebarkannya di media sosial. Beberapa situs web pelacakan penerbangan juga menyertakan foto. 

Situs-situs seperti Plansespotters.net dan Jetphotos.com menawarkan berbagai macam gambar pesawat pribadi, komersial, dan militer. Gambar: Tangkapan layar, Planespotters.net
Situs-situs seperti Plansespotters.net dan Jetphotos.com menawarkan berbagai macam gambar pesawat pribadi, komersial, dan militer. Gambar: Tangkapan layar, Planespotters.net

Memahami sistem pelacakan

Setelah mengudara, pesawat dilacak dengan beberapa cara. Sistem terbaru, yang diadopsi secara internasional, adalah ADS-B, Automatic Dependent Surveillance-Broadcast, dan menyediakan informasi paling kaya. 

Berikut ini sekilas tentang sistem berbasis radar yang digunakan selama beberapa dekade:

Radar “Primer” mendeteksi dan mengukur perkiraan posisi pesawat menggunakan sinyal radio yang dipantulkan. Ini seperti layar bleeping hijau di film-film.

“Radar Pengawasan Sekunder” bergantung pada proses ketika informasi ditransmisikan kembali dari setiap pesawat saat pesawat tersebut menerima sinyal radio. Respons terhadap sinyal berisi informasi identifikasi (kode hex ICAO) dan ketinggian pesawat, tetapi tidak memberikan informasi lokasi. Lokasi dapat ditentukan, ketika transmisi yang diterima oleh beberapa titik digabungkan melalui proses yang disebut multilateration (MLAT) untuk memperkirakan posisi pesawat. (Ini  penjelasan yang lebih panjang  dengan grafik.)

ADS-B memungkinkan frekuensi, presisi, dan cakupan yang jauh lebih besar, dengan biaya yang lebih rendah. Melalui sistem ini, peralatan yang dipakai menentukan posisi pesawat melalui navigasi satelit dan setiap setengah detik mentransmisikan informasi GPS tersebut. Di dalamnya terdapat informasi soal ketinggian, kecepatan dan tujuan, serta kode identifikasi. Proses lepas landas atau pendaratan pesawat dapat disimpulkan berdasarkan kecepatan, ketinggian, dan lokasi.

Catatan ADS-B tidak selalu lengkap. Ada zona mati tanpa stasiun penerima, seperti gurun, lautan, dan daerah kutub. Cakupan tidak lengkap juga terjadi untuk sebagian besar Afrika dan Amerika Latin.

Elemen disruptif dari sistem ADS-B adalah kemampuannya menangkap sinyal dengan peralatan seharga US$20. Sinyal yang tidak terenkripsi, ditransmisikan pada frekuensi 1090 MHz, dapat diterima dalam radius sekitar 200 mil  selama pesawat berada dalam garis cakup antena. 

Ada puluhan ribu stasiun penerima sekarang. Sebagian besar dioperasikan oleh penggemar penerbangan amatir. Mereka mengirim ulang sinyal ke layanan pelacakan komersial dan lembaga nirlaba, kadang-kadang dengan imbalan yang sederhana.

Ada juga sistem ADS-C yang merupakan pelacakan berbasis satelit. Hanya beberapa  pesawat komersial yang lebih besar menggunakannya. Penting untuk mengetahui sumber data ini saat melihat  peta cakupan dari situs web pelacakan. Pasalnya, pesawat yang menggunakan ADS-C mungkin membuat cakupan terlihat lebih baik daripada yang sebenarnya.

Beberapa layanan pelacakan akan mensubsidi pemasangan sistem pelacakan ADS-B dan pelacak dapat memperoleh data gratis.

Menggunakan coding untuk meneliti penerbangan 

Banyak yang dapat diperoleh dari penggunaan alat dasar di situs pelacakan penerbangan.

Namun, proyek yang lebih ambisius membutuhkan akses ke data dan menyempurnakannya dengan pemrograman khusus. Data dari layanan situs pelacakan, seperti disebutkan sebelumnya, adakalanya hanya bisa didapat dengan biaya tertentu. Namun, banyak situs menyediakan antarmuka pemrograman aplikasi (API) untuk memfasilitasi penggunaan informasi. 

Untuk bekerja dengan data pelacakan penerbangan massal, dibutuhkan keahlian bahasa pemrograman seperti R atau Python untuk memproses dan menganalisisnya. Dalam beberapa kasus, data jalur penerbangan juga bisa dihubungkan ke Google Earth.

Tutorial dari Geodose bisa dipelajari untuk membuat pelacakan penerbangan sederhana dengan Python. Terdapat pembaruan selanjutnya untuk “membuatnya lebih indah, dengan pendekatan yang lebih canggih menggunakan Panda dan Bokeh”. Ada juga panduan untuk menulis program yang secara otomatis mengumpulkan data tentang pesawat terdekat dengan menggunakan OpenSkyNetwork API.

Peter Aldhous dari BuzzFeed melaporkan tentang pesawat FBI yang berputar-putar di atas kota-kota, menggunakan data Flightradar24. Gambar: Courtesy BuzzFeed
Peter Aldhous dari BuzzFeed menggunakan data Flightradar24 untuk melaporkan tentang pesawat FBI yang berputar-putar di atas beberapa kota di AS. Gambar: Courtesy BuzzFeed

Salah satu ahli dalam menggunakan data penerbangan adalah Peter Aldhous. Ia menggunakan data yang disediakan oleh Flightradar24 untuk menulis “ Spies in the Skies” pada 2016. Liputannya menunjukkan bahwa pesawat yang dioperasikan oleh FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri secara rutin mengitari sebagian besar kota besar AS. Aldhous menggunakan pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi pesawat mata-mata dan menyusun algoritma untuk mengidentifikasi pesawat FBI dan DHS. (Untuk lebih jelasnya lihat penjelasan ini)

Kadang-kadang ada juga kode siap pakai di GitHub yang dapat membantu menganalisis data. Meski demikian, keterampilan pengkodean tetap dibutuhkan.

Seorang planespotter memberi saran cara menggunakan ADS-B Exchange tingkat lanjut.

Saya mengelompokkan kode hex bersama-sama pada ADS-Bx dengan menggunakan fungsi ‘multiple airframes’, lalu menyimpan URL di tab favorit agar mudah diakses. Ini memberi saya jendela 24 jam ke dalam apa yang dilakukan badan pesawat itu. Saya tidak membatasi berapa banyak kode hex yang dapat dikelompokkan. Namun, komputer Anda akan rusak jika pengelompokkan 500 kode hex sekaligus dilakukan.

Cara ini menghemat banyak waktu. Langkah ini juga memungkinkan kode hex dikumpulkan sepanjang hari meski hanya dapat diterima selama beberapa detik. Ini membuktikan kalau pesawat yang ditandai sedang mengudara dan langkah ini penting untuk mengakali area tanpa jaringan penerima yang kuat (Rusia bagian timur, Afrika, dll.)

 

ARTIKEL TERKAIT:

 


Artikel ini adalah bagian kedua dari tiga bagian terjemahan “GIJN’s Updated Guide to Planespotting and Flight Tracking” yang pertama kali diterbitkan oleh Global Investigative Journalism Network (GIJN).

Berlangganan Kabar Terbaru dari Kami

GRATIS, cukup daftarkan emailmu disini.