Pemilu Timor Leste: Berpusar pada Perseteruan Lama

”Saya telah dua kali bekerja sama dengan Xanana. Saya tidak bisa lagi. Xanana selalu menempatkan diri sebagai komandan, dan semua yang lain adalah prajuritnya.”

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Fretilin Mari Alkatiri kepada Jaring.id saat ditemui usai kampanye di Lapangan Aileu, Timor Leste, Kamis, 11 Mei 2023.

Mari Alkatiri pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Timor Leste periode 2002-2006. Sementara Xanana Gusmao menjabat sebagai Presiden. Alkatiri kemudian mengundurkan diri pada 2006 setelah Xanana mengumumkan kondisi darurat dan mengambil alih kekuasaan. Ini akibat keputusan Alkatiri yang memecat lebih dari 600 anggota Angkatan Bersenjata Timor Leste. Saat itu, sejumlah menteri di bawah Alkatiri, termasuk Menteri Luar Negeri Ramos Horta juga mengundurkan diri.

Sepuluh tahun sejak polemik tersebut, Alkatiri kembali menjabat PM pada 2017-2018. Namun, ia dilengserkan sekalipun partainya memperoleh kursi tertinggi dalam pemilu legislatif. Ini karena Fretilin dikalahkan CNRT yang berhasil menarik dukungan partai lain, Partai Pembebasan Rakyat/Partidu Libertasaun Popular (PLP) dan KHUNTO untuk berkoalisi.

Itu sebab, Alkatiri langsung menolak saat ditanya peluang koalisi dengan CNRT pasca pemilu legislatif, Minggu, 21 Mei 2023. Pemilu Parlemen ini merupakan kali kelima sejak Timor Leste merdeka pada 2022. Pemilu sebelumnya digelar pada 2007, 2012, 2017, dan 2018.

Hasil sementara dari hitung cepat (quick count) yang diselenggarakan oleh Matadalan Survey and Research Institute (M-SRI) bekerja sama dengan Litbang Kompas memperkirakan CNRT akan unggul. CNRT diperkirakan berhasil mendapatkan 44,86 persen suara, disusul oleh Fretelin 25,69 persen, lalu diikuti Partai Demokrat (PD) dengan 9,23 persen.

Partai-partai lain dengan perkiraan suara antara 3 persen hingga 7 persen ialah KHUNTO (Kmanek Haburas Unidade Nasional Timor Oan), PLP (People’s Liberation Party), dan PVT (Partai Os Verdes de Timor). Sementara untuk PUDD (Partai Persatuan Pembangunan Demokrasi) diperkirakan suaranya sekitar 2,36 persen. Untuk partai lain kemungkinan belum berhasil mencapai 1 persen.

Sementara itu, Kantor Berita Portugal, LUSA memberitakan bahwa CNRT meraih 39,72 persen suara. Raihan suara itu membikin CNRT unggul telak dari Partai Fretilin yang hanya meraih 25,07 persen suara. Diikuti dengan Partai PLP pimpinan Taur Matan Ruak dengan  5,87%, Partai Demokrat (PD) pimpinan Mariano Assanami Sabino 9,85%. Sedangkan, Partai KHUNTO yang kini dipimpin Armanda Berta dos Santos dan José dos Santos “Naimori Bucar” mampu mendapatkan 7,94% suara, dan Partai Hijau (PVT) pimpinan António Lela Huno Cruz meraih suara 4,19%, diikuti Partai PUDD dengan 3,77% suara.

Dengan perolehan suara sementara tersebut, maka posisi CNRT belum mutlak menguasai mayoritas kursi parlemen karena belum meraih lebih dari 50 persen. Partai yang hendak mendapatkan suara mayoritas mesti berkoalisi dengan partai lain. Karena alasan ini, Presiden Timor Leste Josè Ramos Horta khawatir kebuntuan politik di Timor Leste tidak terpecahkan.

Dalam sebuah wawancara khusus dengan Jaring.id, Horta meminta Fretilin dan CNRT bekerjasama. Diperlukan 33 dari 65 kursi untuk dapat memegang kepemimpinan di parlemen. “Saya ingin melihat CNRT, Fretilin, dan Partai Demokrat bekerja sama. Tentu saja kalau CNRT menang mutlak tidak perlu koalisi, dan saya tidak bisa memaksakan kepada Xanana untuk bekerja dengan Fretilin dan PD. Saya hanya bisa mengintervensi jika tidak ada pihak yang mendapat mayoritas mutlak,” ujar Horta, Rabu, 10 Mei 2023.

Dalam Pemilu Parlemen sebelumnya, Fretilin memenangkan 23 kursi dan CNRT 22 kursi. Namun karena CNRT membangun koalisi dengan PLP dan Partai KHUNTO, maka Fretilin pun tersingkir dari pemerintahan. Koalisi tersebut mengangkat Taur Matan Ruak yang berasal dari PLP sebagai perdana menteri. Padahal PLP hanya beroleh 8 kursi dalam pemilu.

Manuver politik CNRT dan sejumlah partai kecil seperti ini yang dinilai Horta bisa berakibat fatal pada pemerintahan. Kompromi politik, kata Horta, tak terhindarkan. ”Kalau ada 1 partai politik yang memenangkan mayoritas mutlak, saya tetap akan menyarankan mereka untuk mengundang partai dengan suara terbanyak kedua. Dan mungkin juga partai dengan suara terbanyak ketiga untuk membentuk pemerintahan yang lebih kuat, dan parlemen yang kuat. Ini perlu guna mempercepat pengambilan keputusan,” harapnya.

Harapan Presiden Horta beralasan karena tahun ini Timor Leste ditargetkan menjadi anggota penuh ASEAN. Ia ingin pemerintahan yang dihasilkan Pemilu Parlemen tahun ini dapat membuat pemerintahan berjalan stabil. “Kami sudah menjadi anggota, meskipun masih sebagai observer. Kami telah menerima draft peta jalan (ASEAN) dan sepenuhnya disetujui dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Labuan Bajo (Mei 2023),” ungkap Presiden Horta.

Ada banyak perjanjian internasional yang mesti diadopsi dan ditindaklanjuti oleh Timor Leste jika ingin menjadi anggota penuh ASEAN. “Banyak orang tidak melihat bahwa setelah menandatangani kesepakatan atau perjanjian internasional, kami mesti mencocokkan dengan regulasi nasional. Jika tidak ada, kami harus mengubah regulasi kami agar bisa mengadopsi perjanjian tersebut. Ini membuat ada banyak pekerjaan,” ia menambahkan.

Menariknya, atas alasan serupa, pihak CNRT mengklaim bahwa hal tersebut hanya dapat dicapai jika PM dipegang oleh Xanana. ”Menjadi perdana menteri itu harus mampu menguasai materi dan berani ambil risiko dalam program pemerintah,” ungkap petinggi Partai CNRT Tomas Cabral kepada Jaring.id, Senin 8 Mei 2023.

Horta sendiri mengakui bahwa tak ada seorang pun yang bisa dibandingkan dengan Xanana di Timor Leste, baik soal strategi militer, politik, bahkan ekonomi, namun ia menyatakan dapat bekerja sama dengan semua pihak. Ia sangat berharap CNRT dan Fretilin dapat bekerja sama.

Namun penolakan sudah disampaikan oleh Alkatiri. ”Fretilin dan CNRT sama sekali berbeda. Fretilin melayani rakyat, sedangkan CNRT memanipulasi rakyat,” ujarnya.

Konfrontasi antara Fretilin dan CNRT diakui oleh Tomas Cabral. ”Itu politik level atas. Kami ada konfrontasi hanya dengan Fretilin, tidak dengan partai lain,” jawab Cabral saat ditanya tindakan saling serang yang terjadi sepanjang kampanye.

 

Bayang-bayang Partai Lama

Di tengah perseteruan antara Fretilin dan CNRT, sejumlah partai baru bermunculan. Salah satunya, bahkan lolos dan turut berkontestasi dalam pemilu legislatif tahun ini, yakni Partido Os Verdes de Timor (PVT) atau yang disebut Partai Hijau.

Memiliki logo partai yang mirip dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Indonesia, Partai Hijau menarik simpati para calon pemilih muda. Presiden PVT Antonio Lela Huno, dalam wawancara dengan Jaring.id, Rabu 11 Mei 2023, menyebut partainya sebagai alternatif di antara partai-partai politik yang selama ini mendominasi.

”Pemilu selama ini hanya didominasi partai besar. CNRT, misalnya, dengan Xanana Gusmao yang sudah menjadi tokoh sentral partai. Dia mendominasi pemilih karena faktor sejarah dan ketokohannya. Kami melihat ada kejenuhan. Maka dari itu kami membuat (partai) alternatif,” kata Antonio.

Antonio mengklaim partainya memiliki 65.000 anggota dan ia optimistis PVT bisa meraih 5 kursi dalam pemilu tahun ini. ”Kami menyasar suara anak muda dan pemilih baru yang diprediksi berjumlah sekitar 500 ribu pemilih,” ujarnya. Total ada lebih dari 850.000 suara yang bakal diperebutkan dalam pemilihan tahun ini.

Namun hampir sama dengan partai-partai lain, program yang mereka tawarkan adalah soal akses pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pengurangan pengangguran. Menurut Antonio, orang muda Timor Leste seperti tak punya harapan kerja dan hidup layak. Walaupun memperoleh pekerjaan, upah yang diperoleh rata-rata sekitar US$ 150 per bulan, sementara biaya hidup bulanan di Timor Leste, menurut sejumlah survei mencapai US$ 522 per bulan.

”Kami berpolitik untuk memberikan yang terbaik bagi Negara. Meski kami adalah partai baru, tapi kerja politik kami sudah berjalan selama 4 tahun,” ungkapnya sembari mengutarakan ambisi yang hanya sebatas menjadi partai besar ketiga di Timor Leste setelah Fretilin dan CNRT.

Sisa Kengerian Perang di Pinggiran Kyiv

Tentara Ukraina berusaha menjalankan berbagai siasat untuk menahan pasukan Rusia merangsek ke Kyiv, dua tahun lalu. Akibatnya, perang meletup di kota-kota yang terletak di sekitar

Berlangganan Kabar Terbaru dari Kami

GRATIS, cukup daftarkan emailmu disini.