“Pertemuan dengan kedua tokoh bangsa, Presiden Prabowo @prabowo dan Presiden ke-7 Joko Widodo @jokowi. Mendiskusikan langkah strategis dan peran Jawa Tengah menuju Indonesia Emas 2045. Integrasi dan keselarasan visi dengan pemerintah pusat menjadi kunci utama,” begitu takarir yang mengiringi video pertemuan pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi-Taj Yasin Maimoen dengan Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang diiklankan di laman Facebook Bapak’e Jateng pada Rabu, 6 November 2024.
Berdasarkan Meta Ad Library, iklan tersebut setidaknya seliweran sejuta kali di layar pengguna Facebook dan Instagram sepanjang 6-9 November 2024. Video tersebut menjadi konten dengan impresi tertinggi di antara ratusan konten yang diiklankan di laman Bapak’e Jateng. Sebagai catatan, besaran impresi sejalan dengan biaya yang dihabiskan untuk konten tersebut.
Laman Bapak’e Jateng memang hanya berisi materi kampanye pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi-Taj Yasin Maimoen. Dibuat pada 26 September 2024, laman tersebut kini diikuti oleh lebih dari 64 ribu pengguna. Berbeda dengan akun-akun resmi kampanye lainnya yang menggunakan foto pasangan calon kepala daerah berbusana rapi, akun ini justru menggunakan sketsa hitam-putih Ahmad Lutfi sedang tertawa terbahak-bahak sebagai gambar profil. Sekilas, rupanya mirip dengan ikon yang kerap dipakai dalam meme di sosial media.
Kesan tak serius gambar profil berbanding terbalik dengan keseriusan akun ini menggelontorkan dana untuk mengiklankan kontennya. Berdasarkan Meta Ad Library report, pengeluaran iklan di akun Bapak’e Jateng sepanjang 27 Agustus – 24 November 2024 mencapai Rp839,35 juta. Jumlah tersebut menjadikannya sebagai pengiklan terboros di di Jawa Tengah. Di posisi kedua, dengan selisih pengeluaran hingga lebih dari Rp600 juta, ada laman Fahmi M Hanif yang menjadi sarana kampanye pasangan calon Bupati Purbalingga no urut 2 Fahmi Muhammad Hanif-Dimas Prasetyahani.
Selain dua laman tersebut, ada nama Sudaryono dalam 10 besar pembelanja iklan terbesar di Jawa Tengah. Tak tanggung-tanggung, nama Wakil Menteri Pertanian tersebut muncul di 5 laman sekaligus.
Jor-joran Sebelum Penetapan
Sudaryono memang sempat disebut-sebut bakal diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk berlaga di Pilkada 2024 sebagai Calon Gubernur Jateng. Ia memang tercatat sebagai kader Gerindra dan saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jateng. Dalam profil Linkedin-nya disebutkan kalau dia menduduki berbagai jabatan penting di 7 perusahaan, salah satunya Garuda TV, stasiun televisi yang diinisiasi Prabowo Subianto pada 2018.
Niatan pria yang karib dikenal sebagai Mas Dar tersebut tampak dari video di laman Sudaryono yang diiklankan pada 2 April 2024. Konten tersebut diawali dengan suara latar “Calon Gubernur Jateng silaturahmi ke Mantan Gubernur Jateng” dan merangkum pertemuannya dengan Gubernur Jateng 2013-2018 Bibit Waluyo. Sudaryono juga kerap menggunakan hasil survei beberapa lembaga mengenai tingkat elektabilitasnya dibandingkan dengan Ahmad Lutfi dan Hendrar Prihadi.
Selain menggunakan laman resminya di Facebook untuk beriklan, Sudaryono juga kerap beriklan dengan menggunakan laman-laman seperti Jateng Berdikari, Jateng Visioner, dan Jateng Beraksi. Iklan-iklan tersebut diongkosi oleh Sudaryono Center yang mencantumkan [email protected] dalam penafiannya.
Meski urung berlaga di Pilkada 2024, Sudaryono tak lantas berhenti beriklan. Banyak dari konten-konten yang diiklankannya berisi dukungan pada para peserta Pilkada 2024 yang diusung Gerindra. Sepanjang 4 Agustus 2020 – 30 Nov 2024, nilai iklan di akun Sudaryono mencapai Rp605,82 juta. Sedangkan iklan di 37 laman lainnya yang dibayari Sudaryono Center nilainya berkisar Rp775,32 juta.
Kandidat lain yang juga getol promosi jauh-jauh hari sebelum masa kampanye adalah Munafri Arifuddin, Wali Kota Makassar. Lewat akun Munafri “Appi” Arifuddin ia mulai mengiklankan konten berisikan dirinya mendekati beberapa partai seperti Perindo, Demokrat, Hanura, dan Partai Keadilan Sejahtera pada Mei 2024 untuk mendapatkan dukungan. Total belanja iklan laman Munafri “Appi” Arifuddin, menurut Meta Ad Library, mencapai Rp678,13 juta.
Nilai tersebut terhitung kecil jika dibandingkan dengan pengeluaran iklan Appi di platform Meta pada Pilkada 2020. Ketika, itu ia berpasangan dengan Abdul Rahman Bando dan menggunakan laman Appi-Rahman untuk berkampanye. Meski laman tersebut telah dihapus, tetapi Meta ad Library mencatatnya sebagai pemasang iklan politik terbanyak ke-5 di Indonesia dengan belanja iklan mencapai hampir Rp3 miliar.
Tak Diatur
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Annisa Alfath menilai kampanye di luar jadwal yang dilakukan di media sosial, merupakan masalah yang berulang. Menurutnya, meski tak ada aturan khusus yang membatasi ini, Peraturan Komisi Pemilihan Umum no 13 tahun 2024 bisa jadi alternatif aturan.
“Kampanye di luar jadwal, bukan hanya dilakukan dengan cara mencuri start, tetapi juga kampanye di media sosial yang dilakukan saat masa tenang. Akun yang kemudian melakukan kampanye biasanya bukanlah akun yang didaftarkan oleh paslon ke KPU karena akun yang terdaftar bisa ditindak oleh KPU, bahkan paslon bisa mendapat sanksi,” terangnya kepada Jaring.id.
Annisa mendorong adanya pembaruan aturan terkait kampanye. Tujuannya agar lebih relevan terhadap fenomena kampanye digital, sehingga penegakkan terhadap bisa lebih diusahakan.
Kami mencoba menghubungi Komisioner Komisi Pemilihan Umum Mochamad Afifuddin untuk meminta tanggapannya. Namun, ia meminta kami menghubungi anggota KPU August Mellaz. Pesan singkat yang kami kirimkan kepada August tak berbalas hingga berita ini diturunkan. (Indah Suci Safitri & Muhammad Kholikul Alim)