Cara Menggalang Dana untuk Jurnalisme Investigasi

Mencari pendanaan bagi organisasi jurnalisme bisa jadi tanggung jawab yang meresahkan, terutama jika organisasi tersebut tidak memiliki orang yang berpengalaman dalam penggalangan dana. Salah satu cara mengatasinya adalah mempekerjakan konsultan penggalangan dana. Dia bisa memberikan saran di mana harus mencari dana—atau dengan biaya tambahan, menulis proposal untuk organisasi—tetapi banyak organisasi media tidak memiliki sumber daya ekstra untuk mempekerjakan penggalang dana profesional. Sering kali, tugas ini jatuh kepada staf editorial yang sudah sangat sibuk dengan proyek-proyek reportase mereka.

Proses penggalangan dana sama dengan jurnalisme investigatif. Pertama, mereset sumber-sumber pendanaan, kemudian “mempersiapkan cerita”, dan menulis narasi memikat. Tujuannya agar para pendonor mengerti pentingnya pekerjaan organisasimu dan kebutuhan untuk mendanainya.

 

Sumber pendanaan

Pada Kongres Dunia International Press Institute (IPI) 2024 di Sarajevo terdapat panel yang mengulas “puzzle keuntungan” jurnalisme investigatif. Para ahli dikumpulkan untuk mendiskusikan masalah pencarian dana, keberhasilan dan kegagalan mereka, serta bagaimana menyeimbangkan dana dan kemandirian. Banyak media bergantung pada dana hibah, tetapi mulai banyak juga media yang berinovasi untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya.

Organisasi media biasanya mencari dana dari yayasan dan organisasi pemerintah yang memberikan hibah dengan beragam bentuk. Mulai dari dukungan umum, hibah pemberitaan, hingga pendanaan proyek (untuk mencapai tujuan tertentu). Hibah macam ini memang yang tidak perlu dilunasi dan nilainya bisa besar. Namun, proses mendapatkannya bisa memakan waktu berbulan-bulan. Selain itu, selama periode pendanaan, perlu melacak aktivitas terkait hibah untuk memberikan laporan akhir kepada pemberi dana di akhir periode.

Beberapa organisasi juga mengumpulkan derma dan donasi dari individu-individu yang sama-sama berkomitmen terhadap jurnalisme berkualitas. Keuntungan pendanaan seperti ini adalah waktu: para donor individual memiliki fleksibilitas untuk menyumbang segera setelah mereka memutuskannya. Namun, persiapan yang dibutuhkan untuk menemukan dan membina hubungan dengan mereka harus disertai sedikit investigasi. Tidak seperti para pemberi dana hibah dengan situs-situs web yang menjabarkan prioritas pendanaan, informasi kontak, dan para penerima dana sebelumnya—atau diwajibkan oleh pemerintah mereka untuk melakukan hal tersebut—para individu ini tidak perlu membuka informasi ini untuk umum. (Untuk panduan memprospek donor lebih lanjut, saksikan sesi GIJC23 di bawah bersama Bridget Gallagher dari Gallagher Group.)

 

Kesempatan Mendapatkan Dana Hibah

Dalam beberapa tahun terakhir, pendanaan jurnalisme—dan lebih spesifik lagi, untuk jurnalisme investigatif—telah bergeser dengan dramatis. Para penyandang dana Amerika Serikat yang dulu menjunjung jurnalisme sebagai pilar demokrasi di seluruh dunia telah merespons serangan-serangan terhadap saluran media yang belum pernah terjadi sebelumnya serta hilangnya saluran-saluran berita lokal di daerah asal mereka. Mereka kemudian mengalihkan strategi pendanaan mereka untuk memperkuat media berita domestik. (Pada Mei 2024, Media Impact Funders merilis sebuah laporan—“Here’s How 25 of the Top Journalism Funders Are Funding Journalism”—secara mendetail.)

Hasilnya, rekomendasi penggalangan dana yang ada saat ini adalah mencari pendanaan yang didedikasikan untuk topik-topik spesifik seperti perubahan iklim, populasi pribumi, demokrasi dan masyarakat sipil, dan hak asasi manusia. Tugas kita adalah menjadikan jurnalisme investigatif penting untuk mengedukasi masyarakat tentang topik-topik ini, dan menuntut pertanggungjawaban para penguasa untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Karena itu, ada para penyandang dana yang memberikan beasiswa dan mendukung kesempatan pelatihan bagi para jurnalis investigatif. Berikut ini adalah beberapa tempat untuk memulai pencarian pendanaan:

 Tip Pro:

  • Cari tahu organisasi-organisasi jurnalisme investigatif yang menerima pendanaan. Ada peluang besar bahwa organisasimu mungkin layak mendapatkan dana dari penyandang dana yang sama. Cari tahu penyandang dana mana yang mendukung pekerjaan mereka dan lakukan riset terhadap para penyandang dana tersebut untuk mengetahui apakah mereka juga bisa mendukung pekerjaan organisasimu.
  • Kamu bisa berlangganan buletin dari organisasi-organisasi seperti Philea, majalah Alliance, dan JournalismFund Eropa, yang secara berkala membagi informasi tentang kesempatan pendanaan, tren, dan prioritas donor. Tidak ada biaya berlangganan.

 

Mencari donasi dari individu

Laporan mutakhir dari Fundraising Effectiveness Project menunjukkan bahwa “Pada tahun 2023 ada penurunan yang terus berlanjut sejak 2020”. Jumlah donor menurun 3,4% dan nilai donasi untuk mendukung gerakan-gerakan nirlaba turun 2,8% pada tahun 2023.

Pada umumnya, donasi dari individual didapat dengan dua cara: penggalangan dana digital (kadang-kadang dalam bentuk urun dana, atau kampanye rekan-ke-rekan) dan pencarian serta permohonan donasi berjumlah besar

  • Dengan begitu banyak orang terhubung secara daring, LSM-LSM, termasuk media, semakin beralih ke kampanye penggalangan dana daring. Dengan menggabungkan promosi media sosial dan surat kabar, sebagai contoh (dan tombol “donasi” di laman web), orang-orang bisa diajak untuk memberikan donasi.

Situs berita Rumania, Recorder, adalah salah satu contoh sukses organisasi media yang berhasil melakukan penggalangan dana secara daring. Mereka mendongkrak jumlah audiens baru melalui reportase video dan melakukan pendekatan “warung kopi” untuk membangun model pendapatan bagi organisasi. Beberapa jurnalis lepas juga berhasil melakukan penerbitan mandiri dan menggalang dana dengan menggunakan platform-platform seperti Substack dan Udemy untuk keanggotaan dan buletin berbayar.

Bagaimanapun cara pembaca dan donor baru diperkenalkan kepada pekerjaan organisasimu tetap lah jalin kontak dengan mereka. Kamu bisa menyampaikan keberhasilan dan kebutuhan organisasi, serta menunjukkan kepada mereka bagaimana donasi membuat perubahan. Dengan demikian, mereka bisa tetap terhubung dan bersemangat mendukung pekerjaan organisasimu dengan tetap menjadi donor setia. Idealnya, jumlah donasi akan meningkat seiring waktu.

  • Donasi dalam jumlah besar dari individu-individu adalah hadiah-hadiah besar (tergantung organisasimu : bagi LSM besar, donasi besar mungkin berjumlah ratusan ribu dolar; bagi organisasi-organisasi yang lebih kecil, derma besar mungkin berjumlah dua ratus dolar). Jenis donasi ini biasanya didapat setelah beberapa kesepakatan yang menumbuhkan prospek, sering kali dengan perkenalan yang akrab. Biasanya, para donor memberikan donasi besar karena memiliki hubungan pribadi dengan organisasi tersebut (sebagai contoh, perguruan tinggi/universitas atau tempat ibadah mereka) atau ketika sesama mereka—orang kaya atau berpengaruh lainnya—merekomendasikan agar mereka berdonasi.

  Tip Pro: Apakah para pendukungmu (anggota dewan, tetangga, donor) berhubungan dengan orang-orang yang memiliki berkapasitas besar untuk berdonasi? Minta mereka untuk membantu memperkenalkan organisasimu.

Baca lebih lanjut:

Pencarian di basis data Global Forum for Media Development bisa dipilah berdasarkan daerah, tipe penghargaan, tema, dan tenggat waktu. Sumber: Tangkapan layar, Global Forum for Media Development. Sumber: Tangkapan Layar, Global Forum for Media Development

 

Mengenal lebih dekat para penyandang dana

Proses penggalangan dana sering kali diibaratkan berkencan: kamu dan penyandang dana harus saling mengenal terlebih dulu sebelum memasuki komitmen jangka panjang. Pastikan untuk menyimak mitra potensial dan ajukan beberapa pertanyaan tentang tujuan dan prioritas pendanaan mereka. Ini membuat mereka tahu bahwa organisasimu peduli tentang tujuan yang mereka harapkan bisa dicapai dengan dana hibah mereka.

Analogi lainnya adalah sebuah wawancara kerja: banyak kandidat melamar untuk pendanaan ini, dan kamu harus membantu pewawancara memutuskan bahwa organisasimu adalah kandidat terbaik. Mulai lah penggalangan dana dengan melakukan riset tentang penyandang dana dan mengajukan beberapa pertanyaan:

  • Program-program dan misi-misi apa yang membuat mereka tertarik untuk mendukungnya saat ini? Ingatlah bahwa prioritas-prioritas penyaluran donasi para penyandang dana akan berubah seiring waktu. Banyak penyandang dana mengalihkan prioritas penyaluran dana mereka selama pandemi COVID, contohnya, atau ketika perang dan konflik merebak di dunia. Banyak penyandang dana juga akan mengevaluasi serta mengkaji ulang strategi pemberian hibah mereka ketika mengalami suatu transisi kepemimpinan.
  • Apa keterbatasan mereka, jika ada? Para penyandang dana berhak untuk membatasi penyaluran dana mereka hanya untuk program dan area geografis tertentu. Sebagian akan memberikan pendanaan secara menyeluruh, sisanya hanya mendanai daerah-daerah spesifik. Untuk mendapatkan peluang keberhasilan pendanaan, proyekmu harus sesuai dengan peraturan-peraturan organisasi mereka.
  • Sebesar apa dana hibah atau donasi yang mereka berikan? Jika mereka cenderung untuk memberi sumbangan sebesar jutaan, contohnya, kamu tidak mungkin meminta miliaran. Sebaliknya, organisasimu tidak akan meminta sumbangan jutaan jika mereka memiliki kapasitas miliaran!
  • Bagaimana proses pemberian hibah? Beberapa penyandang dana memiliki tenggat waktu “berkala” dan sisanya hanya menerima pengajuan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Banyak penyandang dana tidak menerima proposal secara tiba-tiba, jadi cobalah memperkenalkan diri sebelum memasuki fase pengajuan proposal.
  • Bagaimana cara terbaik untuk memperkenalkan diri? Secara ideal, situs-situs web penyandang dana mencantumkan staf program. Hubungi mereka yang ditugaskan dalam program yang sesuai dengan program organisasimu. Kesempatan perkenalan yang sangat baik juga terjadi di banyak konferensi. Jika penyandang dana menghadirinya, sapalah dan berikan pendahuluan sangat singkat tentang proyek yang dikerjakan organisasimu. Tanyakan apakah kamu bisa mendapatkan kontak mereka untuk melakukan tindak lanjut.

Cara paling langsung untuk mengetahui jawaban pertanyaan-pertanyaan ini adalah mengunjungi situs web penyandang dana. Pelajari prioritas, pembatasan, proses hibah, dan informasi kontak mereka secara saksama. Kebanyakan situs web tidak mencantumkan besarnya dana hibah, jadi riset tambahan akan diperlukan. Kamu bisa melakukannya dengan menggunakan sumber daya yang tercantum di bawah ini.

  • Layanan GuideStar Candid akan meminta Anda mendaftar secara gratis; kemudian, masukkan saja nama penyandang dana yang ingin Anda riset.
  • 990 Finder memberi informasi tentang pengembalian pajak kepada semua pemberi dana hibah di Amerika Serikat, yang memuat sebuah daftar hibah yang mereka berikan: kepada siapa dan sebanyak apa.
  • Funds for NGOs memberi Anda kesempatan mencari penyandang dana dengan prioritas pendanaan.
  • Charity Commission for England and Wales menampilkan database para penyandang dana di negara-negara tersebut.
  • Di Inggris Raya juga, lembaga nonprofit 360 Giving menampilkan data dana hibah dan sumber-sumber daya lainnya.

  Tip Pro: Para penyandang dana senang mendengar “visi” atau kisah sebuah organisasi: ke mana tujuan dan perubahan apa yang ingin dilakukan organisasimu. Sering kali, orang terbaik untuk berbagi visi ini adalah manajer puncak atau direktur eksekutifmu. Minta mereka untuk menghubungi para donor potensial secara pribadi dengan menemui mereka di konferensi atau saat mengunjungi kota-kota tempat tinggal para penyandang dana.

 

Menyempurnakan presentasi

Rancang presentasi penggalangan dana sebagai suatu cerita yang ingin disampaikan. Lakukan riset untuk mengenal audiens dan mengapa mereka mungkin tertarik. Setelah itu, kumpulkan dan presentasikan informasi organisasimu dengan bentuk yang membuatnya kompetitif di antara sekian banyak proposal lain. Peta proses dari LearnGrantWriting.org bisa menjadi rujukan untuk melakukannya.

Sebelum menulis proposal

Pertama, siapkan jawaban-jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan kunci di bawah ini:

  • Siapa kamu? Apa pengalaman dan keahlian organisasimu yang relevan dengan kondisi saat ini?
  • Apakah proyek/liputan ini akan dilakukan secara kolaboratif? Mengapa itu penting dan apa keahlian mereka?
  • Siapa audiens organisasimu? Berapa banyak orang yang akan membaca cerita atau mendapatkan keuntungan dari pekerjaan organisasimu?
  • Masalah apa yang ingin dipecahkan organisasimu? Mengapa harus sekarang?
  • Apa konteks atau latar dari proyek yang dikerjakan organisasimu?
  • Apa perubahan yang diinginkan sebagai hasil pekerjaan organisasimu?
  • Bagaimana upaya organisasimu untuk mencapai hasil-hasilnya? Bagaimana hal tersebut akan dinilai?
  • Hal spesifik lainnya terkait pengajuan dana hibah.

Sediakan waktu untuk menilai

“Mengejar uang” dan mengajukan permohonan dana hibah itu menggoda lantaran jumlah uang yang bisa diberikan pendonor, Namun, apakah masuk akal untuk mengajukannya? Dalam beberapa kasus, jawabannya adalah tidak. Berdasarkan presentasi Michael Randall tentang penggalangan dana di GIJC23, ini adalah beberapa “tandanya”  

  • Jika organisasimu bekerja di luar fokus geografis penyandang dana.
  • Jika organisasimu mencari dana operasional umum dan penyandang dana hanya menawarkan dukungan untuk proyek spesifik.
  • Jika organisasimu tidak mampu menunjukkan penguasaan keahlian di area proyek.
  • Jika stafmu tidak memiliki kapasitas untuk melaksanakan proyek tambahan.
  • Jika proyek akan menyedot pendanaan organisasi: jika proyek dimulai dengan biaya lebih besar daripada yang kamu anggarkan
  • Jika proyek tidak mendukung misi organisasimu.

Mengerjakan permohonan dana hibah

Pastikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam aplikasi ketika mengajukan proposal. Sering kali, para pemohon sangat sibuk menyampaikan cerita sesuai keinginan mereka, sehingga tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam aplikasi secara lengkap. Penyandang dana menyediakan format pengajuan untuk memastikan proposal sesuai dengan rencana pendanaan mereka. Menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lengkap menunjukkan kepada bahwa organisasimu mengerti dan akan memenuhi prioritas-prioritas mereka.

Bijaksanalah dalam menggunakan “copy dan paste.” Setiap pengajuan berbeda, berdasarkan prioritas-prioritas penyandang dana. Sesuatu yang ditulis bagi seorang penyandang dana mungkin tidak akan menjawab pertanyaan penyandang dana lainnya.

Hindari jargon dan akronim. Menulislah untuk mengedukasi para pembaca proposal. Asumsikan bahwa mereka tidak mengenal semua jargon dan akronim, serta hindari kebingungan dengan menuliskan kepanjangan dari singkatan saat digunakan untuk pertama kali.

Langsung ke tujuan. Banyak sistem aplikasi daring membatasi jumlah kata atau huruf yang bisa digunakan. Manfaatkan ruang tersebut dengan memberikan sebanyak mungkin data, contoh, dan spesifikasi, bukan istilah-istilah umum yang tidak menerangkan tujuan proyek secara jelas. 

Periksa anggaran. Apakah anggaran yang diajukan mengikuti format yang diminta oleh aplikasi? Apakah angka-angkanya dijumlahkan secara tepat? Apakah jumlahnya sesuai dengan yang ditulis dalam pengajuan? Sudahkah kamu menganggarkan dana yang pantas untuk menutup biaya waktu, staf, dan pasokan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek?

Informasi lebih lanjut tentang penulisan proposal pengajuan dana ada di sini:

  Tip Pro:   Sebelum memasukkan jawaban dalam formulir aplikasi daring (yang mungkin tidak menawarkan fitur untuk menyimpan atau membagi draft), susun draft dokumen kerja terpisah yang bisa dibagi dengan para kolega untuk disunting.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Setelah komite pengambil keputusan penyandang dana bertemu dan memutuskan untuk memberikan pendanaan—dan sebesar apa—kamu akan menerima notifikasi dari staf penyandang dana.

Jika proposal ditolak, jangan menganggapnya sebagai masalah pribadi! Para penyandang dana hanya memiliki pendanaan terbatas untuk diberikan dan mereka harus mengambil keputusan sulit untuk memberikannya. Pengajuan ditolak karena berbagai alasan: waktu yang tidak tepat, komite tidak memahami tujuan-tujuanmu sepenuhnya, atau anggarannya tidak dijelaskan cukup rinci. Kemungkinan terbesarnya adalah mereka menerima lebih banyak proposal daripada dana yang mereka miliki.

Karena staf pendanaan memiliki waktu terbatas, surat/e-mail notifikasi dari penyandang dana sepertinya tidak akan menjelaskan mengapa pengajuan ditolak. Notifikasi itu mungkin menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kapasitas untuk memberikan umpan balik bagi proposal tersebut. Tetap saja, merespons dengan ucapan “terima kasih” adalah tindakan yang lazim. Pasalnya, kamu ingin tetap berhubungan baik dengan staf pendanaan untuk melakukan pembicaraan potensial di masa mendatang. Kamu bisa bertanya apakah akan ada pembicaraan lebih lanjut untuk mengetahui cara membuat proposal berikutnya lebih kompetitif. Jawabannya mungkin tidak, tetapi mungkin saja mereka menjawab ya!

Ingatlah bahwa “tidak” bukan berarti “tidak akan pernah”—itu berarti “tidak sekarang.” Jangan menyerah!

  • Setelah mendapatkan informasi lebih banyak—dari pembicaraan potensial lebih lanjut, atau dengan mengetahui pengajuan siapa yang berhasil—kamu bisa segera memulai pembicaraan baru dengan penyandang dana pada siklus pendanaan berikutnya.
  • Hanya karena proposalmu tidak sukses bagi satu penyandang dana, bukan berarti itu tidak cocok bagi penyandang dana lain. Teruslah menjalin hubungan baru dan kirimkan pengajuan-pengajuan baru.

Jika proposal disetujui dan dana diberikan—selamat! Penyandang dana akan merespons dengan instruksi selanjutnya. Mereka biasanya akan meminta kamu menandatangani dan mengembalikan Kesepakatan Dana Hibah yang menegaskan periode pemberian dana, jumlah dana hibah, dan pengaturan pelaporan. Ini penting: penyandang dana ingin tahu bahwa organisasimu menggunakan dana dari mereka sesuai dengan kesepakatan.

Selain itu, kondisi bisa berubah selama periode pemberian dana. Mungkin saja ada situasi-situasi yang mengharuskan organisasimu mengubah aktivitas-aktivitas dalam proposal awal. Pastikan memberitahu staf yang bekerja penyandang dana bahwa kamu mempertimbangkan perubahan agar bisa selaras dengan Kesepakatan Dana Hibah; staf tersebut pasti bisa memberitahu jika aktivitas-aktivitas baru itu sesuai dengan aturan-aturan yang diterapkan penyandang dana.

  Tip Pro: Anda tidak akan pernah cukup mengucapkan terima kasih! Jagalah hubungan dengan kontak-kontak penyandang dana. Kirimi mereka tautan-tautan cerita yang telah dipublikasikan atau berita-berita lain yang berhubungan dengan proyekmu. Hal itu merupakan bentuk “terima kasih” karena telah mewujudkan proyek tersebut dan untuk menunjukkan dampak pekerjaan yang dimungkinkan oleh dana yang mereka berikan. Sapa mereka saat bertemu di konferensi; undang mereka untuk menghadiri berbagai acaramu; kirimkan pesan singkat selamat tahun baru. Orang-orang memberi kepada orang lain, jadi memelihara hubungan adalah langkah besar menuju menemukan kesempatan-kesempatan pendanaan tambahan di masa depan.

 

GIJN terus berusaha membagi informasi paling mutakhir: jika Anda mengetahui ada tautan yang rusak atau sudah tidak berlaku, sampaikan kepada kami.


Karen Martin adalah Direktur Pengembangan untuk GIJN, dengan dua sisi keahlian dalam pengalaman penggalangan dana: sebagai anggota staf yayasan penggalangan dana dan 20 tahun lebih sebagai staf dan konsultan penggalangan dana bagi organisasi-organisasi nirlaba. Dia meraih gelar Master dari S.I. Newhouse School of Public Communications di Syracuse University dan bekerja di media televisi sekaligus media cetak.

Artikel ini pertama kali dipublikasikan di GIJN dengan judul “Introduction to Fundraising for Investigative Journalism“. Untuk menerbitkan ulang tulisan ini, kamu bisa menghubungi GIJN Indonesia melalui surel.

Manajemen Proyek: Jurnalisme Kolaboratif

Semua dimulai oleh Associated Press, sebuah agensi berita nirlaba yang didirikan oleh enam surat kabar Amerika pada pertengahan abad 19. Kolaborasi ini memungkinkan para anggotanya

Berlangganan Kabar Terbaru dari Kami

GRATIS, cukup daftarkan emailmu disini.