Anak-anak yang Melarung Mimpi
Tembakan gas air mata yang mengarah ke kiosnya memancing kekesalan Joni (16). Tersulut amarah, ia ikut melempar batu dan botol ke arah aparat yang memukul
Tembakan gas air mata yang mengarah ke kiosnya memancing kekesalan Joni (16). Tersulut amarah, ia ikut melempar batu dan botol ke arah aparat yang memukul
Polisi diduga melakukan kekerasan terhadap anak saat menangani kerusuhan 21-23 Mei 2019. Mereka mengalami luka dan trauma. Berbagai pihak meminta polisi memperbaiki protokol penanganan anak.
Keberhasilan menerapkan aturan larangan merokok di pesantren dan makam Kiai Haji Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memicu Tebuireng melebarkan kawasan antirokok ke luar pesantren. Makam Kiai
The May 21st and 22nd, 2019 unrest happened during the Ramadan month. Those who were arrested by the police due to the allegation of their
Kerusuhan 21-22 Mei 2019 bertepatan dengan bulan Ramadan. Mereka yang ditangkap polisi karena diduga terlibat kerusuhan, menjalani bulan suci di balik jeruji. Ibu jari dan
Polisi diduga melanggar prosedur saat menangani kerusuhan 21-22 Mei. Penelusuran Jaring.id dan Tempo menemukan bahwa tindakan kekerasan ambil bagian sejak proses penanganan kerusuhan, penangkapan terduga
Police were suspected of violating the procedures when handling the riot on May 21st and 22nd. Jaring.id and TEMPO found that violent acts were taken
Peraturan Pemerintah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) belum maksimal menyasar seluruh ruang belajar-mengajar, termasuk pondok pesantren. Hingga saat ini, tidak banyak pesantren yang sudah menerapkan
Berbeda dengan delapan korban lain, Muhamad Reza satu-satunya korban meninggal akibat benturan benda tumpul di kepala. Ia korban kesembilan yang tewas dalam kericuhan Jakarta 21-23
Lebam masih tampak di wajah Anto, bukan nama sebenarnya. Jaring.id menemui Anto pada Selasa, 25 Juni 2019, lebih dari sebulan sejak kerusuhan 21-23 Mei di