Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus menjaga kehidupan di laut. Hiu, plankton, dan rumput laut punya peran penting dalam siklus karbon di bumi. Pemetaan tagar #ddj dengan menggunakan NodeXL oleh GIJN pada 5—11 April 2021 di Twitter, mendapati karya Reuters Graphics yang menjelaskan soal hal tersebut. Dalam edisi jurnalisme data terbaik pekan ini, kami juga menampilkan peta emosi garapan Google Arts & Culture, gambaran soal akhir Covid-19 dari Financial Times, dan beberapa karya menarik lainnya.
Komunitas Jurnalisme Data
Wabah Covid-19 mendorong melonjaknya jumlah karya jurnalisme data dan visualisasi. Jurnalis data juga menemukan platform baru untuk berbagi pengetahuan, tips, dan kesempatan secara daring. Data Coordinator DataJournalism.com Andrea Abellán memberi tahu beberapa komunitas pembelajaran di berbagai platform daring seperti Discord, Switch, dan TikTok.
Discord, Twitch, Clubhouse, are just a few of the social media platforms that are currently generating hype. Aside from being fun, how can they be used for your #datajournalism studies? We’ve tried some of them out and here’s what we found👉🏽https://t.co/lhaUntDhAv #dataviz
— DataJournalism.com (@datajournalism) April 8, 2021
Atlas Emosi
Bagaimana perasaan Anda Ketika melihat sebuah lukisan? Apa saja bentuk emosi yang bisa terjadi pada Anda saat menikmati karya seni visual? Google Arts & Culture dan ilmuwan dari University of California, Berkeley hendak menjawab pertanyaan tersebut melalui sebuah eksperimen. Mereka meminta 1.300 orang menggambarkan perasaannya dengan memilih beberapa kata berbeda ketika melihat lukisan yang dibuat oleh beberapa seniman seperti Rubens dan Chagall. Penelitian tersebut menghasilkan atlas emosi yang sangat menarik dengan menggambarkan perasaan seluruh partisipan, mulai dari takut, tidak menyenangkan, hingga bertanya-tanya ketika menikmati karya seni.
In a new @googlearts experiment, we asked 1,300 people to describe how a set of images make them feel, then plotted them on an interactive map to explore the feelings evoked by art → https://t.co/5yYHzkX1Gv pic.twitter.com/vgjUdK8ImX
— Google (@Google) April 7, 2021
Tembakan Jarak Jauh
Dalam sepakbola, tembakan jarak jauh kerap dianggap sebagai usaha terakhir yang bisa dilakukan. Sulit mencetak gol dari jarak 22,86 meter. Lantaran hal itu, tembakan jarak jauh hanya dilakukan ketika para pemain sulit masuk ke kotak pinalti lawan atau saat pertandingan tinggal tersisa beberapa menit saja. Anggapan tersebut ternyata tak sepenuhnya benar. Maaike Van Roy, mahasiswa Ph.D., dari KU Leuven, Belgia, menemukan kalau tembakan jarak jauh bukanlah pilihan yang buruk. Analisis yang digagas oleh Van Roy, menjadi bahan utama dari artikel jurnalisme data yang dibuat FiveThirtyEight.
Is shooting from distance always the wrong choice in soccer? https://t.co/BjL0Vp1HrB
— FiveThirtyEight (@FiveThirtyEight) April 8, 2021
[irp posts=”9752″ name=”Sexy Killer dan Empat Film yang Diputar di Festival Internasional”]
Pendaur Ulang Karbon
Alam telah menjaga agar level karbon di bumi tetap seimbang selama ribuan tahun. Namun, aktivitas industri dan penggunaan bahan bakar fosil membuat ekosistem lautan berada di bawah ancaman. Reuters Graphics membuat karya visual untuk menjelaskan peran penting dari ekosistem lautan dalam memerangi perubahan iklim. Karya ini fokus pada peran ikan, moluska, tanaman, dan berbagai bentuk kehidupan lain di lautan untuk menangkap karbon.
How ocean ecosystems help fight climate change https://t.co/CW09Qbrkpm @ReutersGraphics pic.twitter.com/pbKs7Qvv9h
— Reuters (@Reuters) April 9, 2021
Kamera Pengawas Kecepatan
Di Canberra, Australia, kamera pengawas kecepatan sudah digunakan selama dua dekade. Survei terbaru menemukan kalau lebih dari setengah teknologi tersebut terutama digunakan untuk meningkatkan pendapatan. Namun, investigasi yang dilakukan Markus Manheim dari Australian Broadcasting Corporation menemukan fakta kalau hal tersebut bukanlah tujuan utama pemerintah.
I tried to work out how to make more money out of these things, because the ACT govt’s not even tryinghttps://t.co/ZX3c74LQQP
— Markus Mannheim (@MarkusMannheim) April 4, 2021
Kerahasiaan Data Pribadi
Banyak orang sadar kalau beberapa perangkat elektronik terus-menerus merekam aktivitas yang mereka lakukan. Jika Anda adalah pengguna iPhone, banyak pop-up tak diinginkan dari aplikasi semacam The Sim atau Merriam-Webster yang mungkin muncul di layar. Perangkat lunak anyar rilisan Apple membuat aplikasi yang mengumpulkan data pengguna untuk tujuan periklanan, membutuhkan izin dari pengguna agar bisa berfungsi. Hal tersebut mungkin dilakukan untuk memberi pengguna kontrol atas data pribadi mereka. Wall Street Journal menjelaskan apa yang terjadi di balik layar peluncuran aplikasi tersebut dan mengapa kontrol pengguna atas data mereka tak semudah kelihatannya.
Allow apps to track your activity? How apps and advertisers will be allowed access to Apple users’ data https://t.co/wmZP3qyTRV via @ttwyatt @WSJGraphics pic.twitter.com/ezbVbFPiMq
— WSJ Graphics (@WSJGraphics) April 7, 2021
[irp posts=”9431″ name=”Menelisik Industri Ekstraktif”]
Covid-19 di Penjara Amerika
Dua dari seratus orang di dunia terjangkit Covid-19. Namun, di penjara Amerika Serikat, angka tersebut melonjak tajam menjadi 34 dari 100 orang. Di awal wabah, jurnalis New York Times mulai melacak setiap kasus Covid-19 yang terjadi di penjara Paman Sam. Karya jurnalisme data mereka menjabarkan bagaimana virus corona merobek-robek sistem penjara di Amerika Serikat.
In the U.S., a country with one of the worst outbreaks in the world, nine in 100 people are known to have had the coronavirus.
In prisons, the rate is 34 in 100, more than three times as high. https://t.co/u8yWtYF7gh
— The New York Times (@nytimes) April 10, 2021
Akhir Wabah
Bagaimana kita bisa tahu akhir dari wabah Covid-19? Selama berbulan-bulan kami melacak banyak statistik yang menggambarkan tingkat keseriusan virus corona di berbagai gelombang. John Burn-Murdoch dari Financial Times memberi gambaran soal negara mana saja yang mendekati akhir pandemi.
NEW: big international Covid data thread, focusing on the contest between vaccines & variants
First to the UK, where things are looking very good. The vaccine effect is still crystal clear, with more than 10,000 lives already estimated to have been saved https://t.co/bbuHMcyVhU pic.twitter.com/t48RNzZGZA
— John Burn-Murdoch (@jburnmurdoch) April 9, 2021
Terima kasih kepada Marc Smith dan Herald Meier dari Connected Action yang telah mengumpulkan tautan. Karya terbaik #ddj dikurasi setiap pekan. (Peter Georgiev/ Penerjemah: Kholikul Alim)
Peter Georgiev adalah Social Media dan Engagement Editor GIJN. Dulu, ia bekerja untuk unit investigasi NBC News di New York. Peter juga bekerja sebagai koresponden untuk Bulgarian National Television dan karya jurnalistiknya sudah dipublikasikan di berbagai media seperti The Guardian, Deutsche Welle, serta banyak media internasional lainnya.
Tulisan ini pertama kali dipublikasikan oleh Global Investigative Journalism Network (GIJN) dan ditajuki Data Journalism Top 10: Atlas of Emotions, Carbon Recyclers, Football Long Shots, COVID-19 Endgame, Mister Rogers’ Cardigans. Penyebarluasan tulisan ini berada di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International.
Alih bahasa ini disponsori oleh dana hibah dari Google News Initiative. Untuk menerbitkan ulang tulisan ini, Anda bisa menghubungi [email protected].