Mengenang Veronica Guerin

Rabu, 26 Juni 1996, Veronica Guerin, jurnalis investigasi dan kriminal pemenang penghargaan, mengendarai mobil Opel Calibra merah sepulang dari Pengadilan Distrik Naas, di pinggiran Dublin, Irlandia. Ia tidak menyadari sebuah sepeda motor membuntutinya. Begitu mobil Guerin berhenti di lampu merah, dua pengendara motor memotong dan menembaknya dari jarak dekat. Veronica Guerin mati seketika dengan enam tembakan di usia 37 tahun.

Ini bukan penembakan pertama yang dialaminya. Sepak terjang Guerin sebagai wartawan terus membuat para pentolan bandit di Dublin gerah. Beberapa kali ia menerima ancaman pembunuhan. Pada 7 Oktober 1994, bungalo keluarga Guerin di pinggiran Cloughran ditembaki saat ia dan putranya yang berusia 6 tahun sedang berada di dalam.

Pada 30 Januari 1995, sehari setelah ia menulis artikel yang mempertanyakan fakta bahwa terduga otak perampokan menerima amnesti pajak, bel pintu rumahnya berbunyi. Seorang pria bersenjata yang mengenakan hoodie mengarahkan pistolnya ke kepala Guerin sebelum memutuskan menembak kakinya. Guerin jatuh ke lantai, nyaris pingsan. Ia menulis laporan penembakannya itu untuk korannya dari tempat tidur rumah sakit.

Masih belum pulih, Guerin yang menggunakan kruk untuk menopang kakinya yang terluka memaksa sang suami untuk mengantarnya ke sarang-sarang penjahat di Dublin. Ia ingin menunjukkan pada mereka bahwa tembakan itu tidak membuatnya takut dan menyerah.

Terlambat Jadi Wartawan

Guerin sebenarnya termasuk telat memasuki dunia wartawan. Ia sebelumnya menjalani berbagai profesi, mulai dari akuntan, humas hingga periset sebuah partai politik. Ia baru tertarik menjadi wartawan di usia 30-an. Namun, ketertinggalannya itu ia tebus dengan keuletan dan keberanian yang luar biasa.

Damien Kiberd, redakturnya pada saat itu di Sunday Business Post, Dublin, mengatakan, “Saya tidak pernah bertemu dengan seorang reporter yang begitu gigih dalam mengejar sebuah cerita.” Guerin bisa tanpa pikir panjang terbang ke Afrika Selatan, London atau Nigeria demi mengejar saksi kunci. Dalam sehari rata-rata Guerin bisa menelepon 50-60 kali dalam rangka mengejar berita.

Guerin memang tak pernah memikirkan keselamatannya. Ia justru sangat menyukai kisah-kisah dari dunia kejahatan. Ia punya banyak kenalan pejahat profesional yang paling aktif. Ia juga terlibat dalam memberitakan kegiatan IRA.

“Satu-satunya tempat untuk mendapatkan informasi bagus adalah kriminalitas,” ia berkomentar. Sebagai pakar kriminalitas untuk Sunday Independent, ia mengenal dengan baik seluk-beluk dunia bawah tanah Dublin yang didominasi perdagangan obat bius. Ia menggambarkannya sebagai “kultur kekerasan, uang dan setan.”

Ia juga membangun hubungan baik dengan polisi, yang menghormatinya dan memberinya informasi ketika ia membutuhkan.

Untuk menghindari risiko tuntutan hukum, ia mengacu para anggota dunia bawah tanah Dublin dengan nama-nama julukan. Ia segera menjadi target untuk para bos kejahatan, terutama mereka yang berasal dari sisi utara kota itu yang menjalankan bisnis perdagangan obat bius yang kian subur.

“Masalahnya adalah bahwa Dublin sebuah kota kecil, jadi, biasanya jumlah wartawan yang meliput kriminal sangat kecil,” kata Séamus Dooley, Sekretaris Serikat Jurnalis Nasional (NUJ). “Veronica sangat terkenal di kalangan orang-orang yang ia tulis.”

Maka, dengan mudah Veronica Guerin menjadi sasaran balas dendam para target beritanya.

Pembunuhan Veronica Guerin menyulut gelombang kemarahan publik yang memuncak pada pembentukan Criminal Assets Bureau. Biro ini menahan 150 gembong kriminal dan terus memburu gang-gang kriminal terorganisir yang belum tertangkap.

Sayangnya, dua puluh tahun setelah kematian Guerin, kita masih terus mendengar kasus-kasus pembunuhan jurnalis. Pada 2015, menurut catatan Committee to Protect Journalists, ada 73 wartawan tewas dengan motif yang terkonfirmasi. 25 orang meninggal dunia namun motifnya belum terkonfirmasi. Sementara di tahun 2016, tercatat 15 orang tewas dengan motif yang sudah terkonfirmasi, 10 tewas dengan motif yang belum terkonfirmasi.

 

Sumber-sumber:

1.“Obituary: Veronica Guerin”, dimuat di Independent, 27 June 1996
2.“Veronica Guerin”, dimuat di Telegraph, 28 Juni 1996
3.“How dangerous is it to be a journalist in Ireland 20 years after the murder of Veronica Guerin?” dimuat di indexoncensorship.org, 24 Juni 2016

Riset Soal Jurnalis Perempuan

GIJN telah menyusun daftar berisi laporan teranyar mengenai isu perempuan. Daftar ini diperbarui secara berkala dan Anda bisa memeriksanya kembali agar tak ketinggalan perkembangan terbaru.

Berlangganan Kabar Terbaru dari Kami

GRATIS, cukup daftarkan emailmu disini.