Berikut beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan modul ini:
- Mendorong implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik dengan memperkenalkannya kepada jurnalis.
- Memperkenalkan penggunaan Open Data kepada jurnalis dan media massa.
- Membantu media massa dan jurnalis melakukan investigasi dan peliputan mendalam tentang Pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada Desember 2015.
MATERI
Materi pelatihan ini dibagi menjadi dua bagian besar: (1) penjelasan mengenai potensi masalah dalam Pilkada serentak dan data yang sudah tersedia secara publik untuk membaca potensi masalah-masalah itu, serta (2) penjelasan mengenai proses analisa data dan keterampilan apa yang harus dimiliki para peserta untuk memulai investigasi berbasiskan open data. Modul ini akan berisi narasi dari materi yang akan diberikan oleh masing-masing narasumber. Secara lebih mendetail, berikut ini materi pelatihan yang akan diberikan:
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi
Pada sesi ini, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjelaskan tahapan Pilkada serentak, persiapannya sejauh ini dan apa saja aturan mainnya. Tak hanya itu, Komisioner KPU ini juga diharapkan menjelaskan apa saja tantangan dan hambatan yang mereka alami saat mempersiapkan proses demokrasi ini.
Peluang dan Tantangan Pilkada serentak
Pada sesi ini, Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menjelaskan potensi masalah dalam Pilkada 2015. Berdasarkan riset dan observasi mereka, Perludem akan mengelaborasi sejauhmana kandidat petahana berpeluang menjadi pemenang pilkada dan apa potensi pelanggaran yang bisa terjadi.
Mencegah Korupsi dengan LHKPN
Pada sesi ini, Kunto Ariawan dari Direktorat Pendaftaran & Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara, Komisi Pemberantasan Korupsi (PP LHKPN KPK) menjelaskan bagaimana mengakses laporan harta kekayaan penyelenggara negara di KPK, dan bagaimana menggunakan data itu untuk mendeteksi korupsi pada penyelenggaraan negara. Apa saja kasus korupsi yang ditangani KPK, yang berawal dari data LHKPN dan bagaimana data itu berguna untuk proses penyidikan korupsi.
Open Tender dan Penanganan Korupsi
Pada sesi ini, Kes Tuturoong dari ICW (Indonesian Corruption Watch) menjelaskan aplikasi yang mereka kembangkan, yakni opentender.net dan bagaimana membaca data di sana untuk mendeteksi apakah ada masalah dalam proses pengadaan barang dan jasa di suatu daerah. Sesi ini juga diharapkan bisa memberikan ide liputan untuk peserta ketika menginvestigasi petahana di daerahnya.
Membaca Laporan Badan Pemeriksa Keuangan
Pada sesi ini, Teuku Radja Sjahnan dari JariUngu.com menjelaskan dasar-dasar audit APBD dan apa saja yang harus diperhatikan dalam data audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Diharapkan dengan memahami cara membaca audit BPK, peserta bisa memperoleh gambaran bagaimana efektivitas penyerapan anggaran di daerahnya, potensi masalah yang ada, dan politik anggaran petahana di daerah tersebut.
Jurnalisme Investigasi Berbasis Open Data
Pada sesi ini, Wahyu Dhyatmika, Redaktur Pelaksana Investigasi Majalah Tempo, menjelaskan apa yang membedakan jurnalisme data dengan metode jurnalisme lain, apa saja keterampilan yang harus dimiliki untuk menggali cerita melalui data, apa pula kelebihan dari metode ini dan bagaimana investigasi berbasis data dilakukan.
Pengantar Kritis Membaca Data/Informasi
Pada sesi ini, Yohannes Krisnawan, peneliti senior Litbang Kompas, menjelaskan bagaimana sebaiknya seorang periset data/peneliti/wartawan mendekati data pertama kali. Pembicara akan menjelaskan mengapa data selalu perlu dibersihkan, dan teknik dasar untuk menguji kesahihan sebuah dataset. Verifikasi awal terhadap data merupakan kunci dari keberhasilan proses liputan selanjutnya.
Investigasi dan Data
Pada sesi ini, Metta Dharmasaputra dari KataData membantu peserta memahami keseluruhan materi jurnalisme data dan menghubungkannya dengan tugas mereka selanjutnya, yakni menyusun angle peliputan investigasi berbasiskan data. Pembicara memberikan contoh-contoh liputan investigasi yang dimulai dari data, dari memahami dan menganalisa data, dan membimbing peserta melakukan hal serupa.
Memantau Petahana dengan Memanfaatkan Data Terbuka
Muhammad Kholikul Alim, peneliti Jaringan Indonesia untuk Jurnalisme Investigasi (JARING), memberikan paparan teknis mengenai cara memantau petahana dengan memanfaatkan data terbuka berdasarkan pengalamannya membantu 12 peserta fellowship dalam melakukan liputan investigasi terhadap petahana di wilayah kerja mereka masing-masing.